Sawah kami terancam gagal panen karena kekeringan, hujan sudah dua bulan lebih belum turun, padi yang ditanam terancam gagal panen.
Kekhawatiran gagal panen tersebut disampaikan petani sawah di Desa Semumdan Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.
“Sawah kekeringan, tanahnya pun sudah tampak terbelah Pak, kami petani khawatir padi yang sudah ditanam gagal panen”, ucap Harizi kepada wartawan, Selasa 10/10/23.
Kekhawatiran petani Harizi juga dirasakan petani lainnya, dan mereka mengharapkan pemerintah atau pihak lainnya dapat memberikan bantuan untuk mengatasi kekeringan.
“Selama ini sawah kami dari bendungan air buli, karena sudah dua bulan lebih tidak turun hujan, pasokan air dari bendungan tersebut tidak mampu lagi mengairi lahan kami”, terang Mursalin.
“Sekarang ini mengairi sawah kami dari Sungai Batang Muar yang lokasinya cukup jauh, dengan menggunakan mesin penyedot, dan dialirkan melalui selang”, kata Mursalin.
“Karena keterbatasan jumlah mesin dan selang, belum cukup untuk mengairi keseluruhan sawah, apalagi bergantian dengan teman-teman”, sambung Mursalin yang diamini Harizi.
“Kami petani di Desa Semundam memohon Kepada Pemerintah, tolong bantuannya untuk pengadaan selang, agar padi yang sudah ditanam ini dapat dipanen”, pungkas mereka.
Selanjutnya Kepala Desa Semundam Amril Mukmin yang ada lokasi persawahan juga berharap pemerintah untuk dapat membantu para petani mengatasi kekeringan lahan sawah.
“Kami berharap dari Instansi terkait untuk membantu, semoga dengan adanya bantuan, mudah-mudahan para petani sawah bisa berhasil (red: panen)”,
“Petani membutuhkan mesin penyedot dan selang”, ucap Kepala Desa Amril Mukmin.
“Dan Selang yang dibutuhkan lebih kurang 1000meter, untuk mengalirkan air ke lahan persawahan milik warga seluas 48ha”, pungkasnya.