KALBAR | redaksisatu.id – Rusia melarang penerbangan dari 36 negara melintasi wilayah udaranya, Ukraina dan Rusia pun mulai melakukan negosiasi.
Pemerintah Rusia mengambil langkah tersebut sebagai respons atas sanksi dari beberapa negara terutama yang berasal dari Uni Eropa, terkait konflik dengan Ukraina.
Sebelumnya, pada Minggu 27 Februari 2022, Uni Eropa melalui Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengumumkan penutupan atas wilayah udaranya terhadap pesawat Negeri Beruang Merah, termasuk jet pribadi.
Uni Eropa mengambil langkah tersebut mengikuti Inggris yang sudah terlebih dahulu melarang maskapai asal Negeri Beruang Merah, utamanya Aeroflot terbang di wilayah udaranya.
Dalam pengumuman resmi di Moskow pada Senin 28 Februari 2022, maskapai asal negara Uni Eropa yang dilarang melintas antara lain, Air France-KLM dan Deutsche Lufthansa.
Air France-KLM sendiri berbasis di Paris, Prancis sedangkan Deutsche Lufthansa berbasis di Koln, Jerman.
Sementara itu, untuk rute yang dilarang melintasi wilayah udara Rusia yakni yang menghubungkan negara Eropa dengan Asia seperti China, Jepang, dan Korea.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa 1 Maret 2022, berikut daftar negara yang dilarang melintasi wilayah Negeri Beruang Merah:
Albania, Anguila, Austria, Belgia, Kepulauan Virgin Inggris, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark (termasuk Greenland, Kepulauan Faroe), Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Gibraltar, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Italia, Jersey, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
Sementara itu, pihak Ukraina dan Rusia mulai melakukan negosiasi gencatan senjata dengan menggelar pertemuan di perbatasan Belarusia, Senin 28 Februari 2022.
Laman Al Jazeera menyebut Kantor Presiden Ukraina menyatakan negosiasi tersebut bertujuan mencapai gencatan senjata dan penarikan pasukan Negeri Beruang Merah itu.
Adrian318