Bengkulu | redaksisatu.id – Road Map atau peta pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2022-2024, dibahas, oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov. Bengkulu, di Ruang Rapat Raflesia Kantor Gubernur. Jumat 3 Nopember 2021.
Rapat penyusunan Road Map ini, dihadiri oleh seluruh anggota TPID Prov Bengkulu, Deputi Kepala Perwakilan BI atu Bank Indonesia Bengkulu. Rapat penyusuan Road Map ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, mengatakan Mohamad Rizky Hamami, “peta jalan inflasi ini dibuat untuk menjaga stabilitas inflasi dalam kurun waktu 3 tahun ke depan,” katanya.
Ada 4 strategi yang dibuat, dalam program kerja peta pengendalian inflasi 2022-2021, yaitu, ketersediaan pasokan, harga yang terjangkau, distribusi yang lancar, serta komunikasi efektif.
“Untuk komunikasi efektif dengan program memperbaiki kualitas data, memperkuat komunikasi pusat dan daerah, serta mengelola ekspektasi, dan strategi keterjangkauan harga itu, dengan program stabilitas harga, dan mengelola permintaan,” sebut Rizky Hamami.
Dalam strategi kebijakan pengendalian inflasi nasional dan daerah, “ ketersedian pasokan dan kelancaran distribusi , masiih menjadi focus utama,” ujar Rizky Hamami.
Untuk menjawab tantangan pengendalian inflasi jangka menengah,” dirancang peta jalan pengendalian inflasi tahun 2022 – 2024,” lanjutnya
“Secara khusus Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, diharapkan dapat menyusun peta jalan pengendalian inflasi pada tingkat provinsi, yang disinergikan dengan dokumen perencanaan daerah,” jelasnya.
Akselerasi perbaikan struktural dengan mendorong adopsi digital, untuk stabilitas inflasi dan pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju. Menjadi Tema peta jalan pengendalian inflasi 2022 -2024
Dalam beberapa tahun terakhir, “pengendalian inflasi Provinsi Bengkulu, sudah cukup baik, walaupun ekonomi Bengkulu diterpa pendemi COVID-19,” jelas Sekda Hamka Sabri
Untuk pengendalian inflasi untuk tahun 2022 – 2024, perlu dilakukan pemetaan jalan untuk langkah strategis guna menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Bengkulu.
Dari Rapat bersama TPID Provinsi Bengkulu tadi, kata Sekda Hamka, ada beberapa masukan dari anggota Tim TPID untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Bengkulu dari berbagai sisi.
Seperti pasokan BBM (bahan bakar minyak), transportasi darat dan laut, serta kelancaran distribusi
Karena pasokan BBM ini sangat menentukan inflasi daerah karena menggunakan transportasi, “untuk itu pasokan dan distribusi BBM harus terjamin, begitu juga ketersediaanya sampai akhir tahun,” ungkap Sekda Hamka.
Dirinya berharap dengan disusunnya peta jalan (road map) pengendalian inflasi ini dapat menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Bengkulu sehingga, masih masuk dalam daerah pengendali inflasi terbaik.