Penjaga Pantai Tiongkok tegur keras kepada negara Filipina,untuk menghentikan atas pelanggaran, perbatasan kedaulatan negaranya, (10/11/2023).
Penjaga pantai Tiongkok melarang,, setelah beberapa kapal pasukan Filipina memasuki perairan Tiongkok, dekat Second Thomas Shoal di Laut China Selatan.
Dewan keamanan nasional Filipina angkat bicara, dia mengatakan mengeluarkan pernyataan pasokan tersebut. Atas penyataan dari penjaga Tiongkok.
Penjaga pantai Tiongkok menyampaikan bahwa, dua kapal pengangkut kecil Filipina dan, memasuki perairan yang berdekatan dengan Second Thomas Shoal, bagian dari perbatasan kepulauan Spratly, mereka memasuki tanpa izin dari pemerintah Tiongkok.
Beting tersebut berada di Zona ekonomi eksklusif Filipina, berdasarkan konvensi PBB tentang hukum laut.
Pemerintah Tiongkok menolak hal tersebut dan dia mengatakan, pihaknya memiliki kedaulatan atas kepulauan Spartly, yang dikenal di negara Tiongkok. Sebagai kepulauan Nansha, dan perairan di sekitarnya.
Kedua negara telah beberapa kali terlibat konfrontasi, dalam beberapa bulan terakhir ini, di wilayah tersebut.
Pemerintah Tiongkok mengecam misi pasukan dari, negara Filipina ke perairan dangkal tersebut.
Penjaga pantai Tiongkok telah mengikuti para kapal-kapal dari Filipina, sesuai dengan hukum, dan mengambil tindakan pengendalian.
Pemerintah Tiongkok membuat pengaturan khusus, sementara bagi pihak dari Filipina, untuk mengangkut makanan dan kebutuhan sehari-harinya, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataannya.
“pemerintah Tiongkok mendesak Filipina untuk segera menghentikan pelanggarannya, terhadap kedaulatan wilayah Tiongkok,” kata pernyataan itu. Kata Narasumber.
Dikutip dari CNA.
Editor Saidi Hartono.