DBD atau demam berdarah dengue adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ciri-cirinya biasanya muncul 4–10 hari setelah terinfeksi virus dengue.

Ada beberapa gejala yang umum pada DBD, yaitu demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, serta munculnya bintik-bintik merah di kulit.

Bintik merah ini adalah salah satu tanda perdarahan, yang merupakan akibat dari penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma. Bila tidak segera ditangani, DBD bisa menyebabkan perdarahan yang lebih berat dan berakibat fatal. Tandanya bisa berupa mimisan, gusi berdarah, BAB berdarah, hingga syok.

Karena demam berdarah dengue bisa sangat berbahaya dan dan sampai sekarang masih belum ada obat yang bisa secara spesifik menembuhkan DBD, langkah pencegahan DBD adalah senjata yang paling utama untuk menghadapi penyakit ini.

Infeksi virus penyebab DBD bisa dicegah dengan menghentikan perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penghantar virus ini. Caranya adalah dengan langkah 3M Plus sebagai berikut:

Menguras

Jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air bersih. Nah, untuk menghentikan siklus hidup nyamuk ini, hal yang perlu dilakukan adalah rajin menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum air, atau toren air.

Perhatikan juga benda-benda di luar rumah yang bisa menampung air hujan, misalnya tumpukan kaleng bekas atau ember. Tentunya ini perlu dilakukan lebih sering selama musim hujan.

Menutup dan mengubur

Tempat atau barang yang bisa menjadi wadah genangan air juga sebaiknya ditutup untuk menghalangi nyamuk berkembang biak di dalamnya.

BACA JUGA  Berhubungan Intim Saat Hamil Trimester 3 Hasilkan Beragam Manfaat   

Apabila yang bisa menjadi wadah penampungan air adalah barang-barang bekas yang sudah tidak lagi terpakai, sebaiknya buang atau kubur barang-barang tersebut.

Mendaur ulang

Barang bekas yang masih bisa digunakan lagi atau diolah sebagai bahan baku industri bisa dikumpulkan, kemudian dibawa atau dijual ke tempat penampungan dan daur ulang.

Bahkan, Anda juga bisa berkreasi sendiri dengan barang-barang bekas, misalnya membuatnya menjadi pot tanaman, celengan, tempat pensil, atau mainan anak.

Plus

Kata Plus yang dimaksud dalam 3M  adalah langkah-langkah tambahan untuk memaksimalkan upaya pencegahan DBD, dengan menggunakan obat antinyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk, misalnya dalam bentuk losion, semprot, atau elektrik

Dan memasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi, Merapikan tumpukan pakaian kotor agar tidak menjadi tempat persembunyian nyamuk, menaruh pakaian kotor di dalam keranjang cucian yang bertutup, kemudian memelihara tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah, seperti lavender atau kayu manis

Kemudian Ppemberian vaksin DBD, juga bisa mencegah infeksi virus dengue yang parah atau munculnya gejala yang berakibat fatal.

Selain mencegah demam berdarah dengan gejala yang parah, vaksin DBD juga menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat demam berdarah, serta dikatakan dapat mengurangi perlunya rawat inap dan lamanya rawat inap di rumah sakit akibat DBD.

Vaksin DBD yang tersedia saat ini berasal dari virus dengue yang dilemahkan. Cara kerjanya adalah dengan membuat tubuh mengenali virus ini, sehingga bila nanti terpapar oleh virus dengue, tubuh bisa bereaksi dengan cepat untuk memberikan perlawanan.

Vaksin DBD yang tersedia di Indonesia merupakan jenis vaksin tetravalen yang mampu memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue, yaitu DEN 1, 2, 3, dan 4.

BACA JUGA  5 Dampak Terlalu Sering Berhubungan Intim

Sejak tahun 2017, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah memasukkan vaksin dengue dalam anjuran jadwal imunisasi untuk anak usia 9–16 tahun, dan saat ini anjuran vaksin dengue sudah mencakup anak dan dewasa usia 6–45 tahun.

Ingat, karena kasus demam berdarah di Indonesia sangat tinggi dan sudah banyak menimbulkan korban nyawa, lakukanlah pencegahan DBD dengan benar sesuai cara-cara yang sudah dijelaskan di atas.

Jika Anda tinggal di daerah endemis yang memiliki banyak kasus demam beradarah, sebaiknya berkosultasilah dengan dokter untuk menanyakan perlunya pemberian vaksinasi kepada anak.

Konsultasikanlah juga kepada dokter bila ada ciri-ciri yang mengarah pada DBD, agar penyebabnya bisa dipastikan.