spot_img

Pedagang Ketupat Mbah Ponirah 84 Tahun Hidup Seorang Diri

Purworejo, redaksisatu.id – Sosok Mbah Ponirah (84) tahun, berdagang ketupat di pasar seren butuh perhatian khusus, dari pemerintah Purworejo Jawa Tengah.

Pemerhati bidang sosial dan salah satu, ketua DPD Serikat Praktisi Media Indonesia (DPD SPMI) Saidi Hartono, menyambangi desa Seren, Kabupaten Purworejo, Pada (4/5/25).

Dimana di desa tersebut terdapat sosok seorang nenek, yang berjibaku berjuang mengarungi kehidupan nya dengan usaha dagang ketupat.

BACA JUGA  Polres Purworejo Amankan Aksi Pelaku Anarkis di Kutoarjo

Mari kita mengulas kehidupan seorang wanita yang berusia senja,   masih eksis berdagang dan kita simak sisi kehidupan Nenek/Mbah Ponirah yang berusia 84 tahun.

Mbah Ponirah warga dari desa Seren Kabupaten Purworejo, mengais rejeki berjibaku dengan usaha ketupat.

Perjuangan itu mengingatkan kita, betapa pedihnya seorang “Mbah Ponirah” hidup seorang diri.

BACA JUGA  Menko Polkam Berhasil Ekskusi 4,25 Juta Ton Bijih Bauksit

Walau dia memiliki anak yang bermukim perantauan (Jakarta), dia serasa hidup sebatang kara.

Betapa pahit dan getirnya ia telah, berjuang berjualan ketupat selama 40 tahun. Kemiskinan tak membuat ia menyerah begitu saja.

Namun Mbah Ponirah, sepertinya ia tidak mengalami beban dalam hidupnya, yang ia rasakan.

BACA JUGA  Pj Bupati Bogor, Apresiasi Pemilu Damai Oleh SPMI Bogor Raya

Walau ia terkadang mendapatkan kiriman dari anaknya setiap bulannya Rp300.000, namun sepertinya tidak cukup untuk membiayai makan sehari-harinya.

Diperantauan di (Jakarta) anak terkasihnya juga, mengalami hal serupa.

Menurutnya dengan hasil sebagai kerja sebagai kuli bangunan, yang tidak menentu dari penghasilan kebutuhan untuk keluarga anaknya yang telah dikarunia anak dan cucu bagi Mbah Ponirah.

BACA JUGA  Pemerintah Prioritas Program Ketahanan Pangan, Ini Kata Heintje Mandagie!!

Mbah Ponirah merupakan bagian seorang nenek, yang butuh perhatian dari pemerintah Kabupaten Purworejo.

Secercah harapan dan asah tak membuat surut bagi perjuangan Mbah Ponirah, namun peran dinas sosial perlu aktif menjadi salah satu kunci untuk mengatasi yang seperti yang dialami Mbah Ponirah.

Ketua DPD Serikat Praktisi Media Indonesia Saidi Hartono, memberikan masukan pada pemerintah Kabupaten Purworejo.

BACA JUGA  Seni Budaya dan Wisata Bogor Perlu Pembenahan Evaluasi Disbudpar

Dalam persoalan tingkat kepedulian itu kami meyakini, bahwa perhatian pemerintah Kabupaten Purworejo itu terafiliasi niat dukungan bagi masyarakat miskin untuk memberikan solusinya.

Namun peran aktif dan dukungan itu, perlu peran aktif dari dinas sosial turun kelapangan secara door to door se-Kabupaten Purworejo.

Solusi ini akan membantu dan menjadi nilai bagi pemerintah Kabupaten Purworejo.

BACA JUGA  Rapimnas: 110 Organisasi Ekonomi Rakyat Prabowo Gibran Menang Satu Putaran

Kepekaan pemerintah Kabupaten Purworejo, terhadap masyarakat akan menjadi contoh dan bagi warganya yang membutuhkan uluran solusinya.

Di samping itu kami juga, memberikan masukan agar, pemerintah Kabupaten Purworejo dapat memberikan solusi kepada untuk mereka para (Jompo).

Agar visi misi Bupati dan Wakil Bupati itu, mendapat terwujudkan dan tindakan nya menjadi harapan, bagi masyarakat Purworejo, tutup Saidi Hartono, Praktisi Media Indonesia (Penulis Saphira).

BACA JUGA  Publik Menanti Polisi Ungkap Dalang Kerusuhan di Purworejo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img