Sepertinya, masyarakat Kota Payakumbuh adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Sumatra Barat, dipastikan sudah mengenal dekat siapa sosok H Erwin Yunaz, SE. MM ini.
Sosok ini sangat mudah dikenal, lantaran Dia sudah pernah menjadi Wakil Walikota Payakumbuh periode 2017 mendampingi Wali Kota Riza Falepi.
Untuk diketahui bahwa Kota Payakumbuh ini berpenduduk 141.171 jiwa dan terhampar pada areal seluas: 80,43 km2, yang bakal me “rebranding” sebagai kota Rendang.
Kota ini memiliki 5 kecamatan yakni, Payakumbuh Utara, Payakumbuh Barat, Payakumbuh Timur, Payakumbuh Selatan serta Kec. Lampasi Tigo Nagari tersebar di 47 kelurahan dengan sebaran 1.522 jiwa/km2, pada suksesi kepemimpinan pasca Walikota Riza Falepi menginginkan sosok yang dikenal pemimpin tegas dan merakyat itu.
Pasalnya, kriteria diatas mendekati kepada sosok Erwin Yunaz, SE, MM ( sosok Wakil Walikota Milenial-,red), sejak September 2017, berhasil me “re-branding” Kota Payakumbuh dari Kota Batiah menjadi Kota Randang, tidak terlepas dari pria kalem yang berlatar belakang interpreneur itu.
Sosok pria kelahiran, 21 Oktober 1971 itu, dalam bincang- bincangnya dengan berbagai kalangan akademisi di acara Dies Natalis UNP di Air Tawar Padang, pihaknya sampaikan optimis mengawal proses & tahapan- tahapan secara detail untuk mengangkat kearifan lokal menjadi kebanggan negeri.
Dalam paparan suami tercinta, Hj. Machdalena yang akrab dengan masyarakatnya,”Saat ini kita sedang menunggu proses pengakuan Randang sebagai Warisan Budaya Non Benda Dunia “the intangible world heritage,” ujarnya.
Dalam kaitan ini, siapa Walikota 2024 mendatang pasca berakhirnya jabatan Walikota, Riza Falepi, jika masyarakat kota Payakumbuh percayakan kepada sosok ayah dari dua putri dan satu putra yang miliki Motto; Ingat rendang, ingat Payakumbuh, dirinya siap berjibaku majukan perekonomian masyarakat bidang Usaha mikro kecil menengah, ucapnya.
Tekad alumni SMA Negeri 3 Bukit Sitabur, ( 1990 ), “UMKM maju diwujudkan dari Payakumbuh, dikumpulkan dalam satu wadah Sentra Industri akan usulan Rendang sebagai Warisan Budaya Non Benda Dunia, Intangible world heritage,” tukasnya.