Bogor – Bantuan Sosial (Bansos) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT), dari desa hingga provinsi, sangat dinantikan bagi warga kurang mampu (miskin).
Seperti halnya kemerataan pembagian bantuan, baik BLT maupun Bansos, ke desa – desa untuk masyarakat bawah (ekonomi) nya pas-pasan atau tidak menentu, (5/1/2025).
Hal ini sangatlah miris dan perlu di tingkatkan kepedulian antar sesama, terutama peran aktif RT, RW, hingga Desa/Kelurahan melalui Kepala dusun (Kadus).
Edy Humas DPD SPMI Provinsi Jawa Barat menelusuri, kejanggalan seperti di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor pada Minggu Pukul 11:58 (5/1).
Ditemukannya kejanggalan warga sepasang suami isteri yang bernama Inan (81) dan Nampit (64) warga yang terletak di kampung Babakan ngantai RT 01 RW 02 desa Singasari, Kecamatan Jonggol Bogor.
Menurut uraian dari (Edy) tim SPMI, mereka berdua mengatakan, selama saya tinggal seumur usia pohon kelapa sawit kami tinggal disini, ujar sang Nenek dan Kakek.
Anak anak kami ada 7 dari 3 laki laki, dan 4 perempuan mereka’ (anak) kami bekerja serabutan kuli bangunan, tutur Nampit menambahkan.
Ia menambahkan, mengenai bantuan dari pemerintah Alhamdulillah kami, berdua tidak mendapatkan apa-apa.
Sedangkan dari RT, RW hingga aparat desa pun, sama sekali mereka tidak mendatangi ataupun menyinggung bantuan bagi keluarga miskin (BLT), ujar Inan dengan nada polosnya.
Menurut Edy” menyampaikan bahwa Desa Singasari banyak kasus serupa dan disinyalir mereka Kades tidak peduli dan jarang berkantor di desa, hanya standby saja dirumah, katanya.
Kepala Desa Singasari Euis Sujana sulit dihubungi atau, di temui di kantor’ pada saat pukul jam kerja. Hal itu bukan kerahasiaan umum lagi, menurutnya bagaimana ia mengetahui,…kalau keluhan warganya, dia cuman ngungkang kaki dan enggan berhubungan dengan warga/masyarakat miskin.
Ironis sekali padahal mereka pemimpin desa yang mempunyai kewajiban betul betul memegang amanah sesuai sumpah mereka pada saat di lantik kepala desa.
Jadi kembali kepersoalan warga yang tidak mendapatkan atau sama sekali, mereka tidak menerima bantuan BLT ataupun Bansos. Namun tentunya peran aktif RT, 01 RW 02 dan dari pendataan Desa Singasari tidak ada keberadaan (mereka).
BLT maupun Bansos melalui peran aktif desa sangat diperlukan, mereka mempunyai kewajiban bekerja. Full pengayom warga/masyakarat dengan maksimal.
Jadi bantuan melalui pemerintah ini sangat janggal, kemana mereka berpihak dan pengabdiannya, cetus Humas SPMI.