Jakarta – Seorang Istri setia dan taat pada suami, merupakan biduk keutuhan rumah tangga dan terhindar dari Perselingkuhan, (8/7/2023).
Ketika masa jenjang awal pernikahan, sepasang suami istri ini, mereka tampak bahagia, bagaikan semasa berpacaran dahulu. Ikrar sehidup semati mereka ucapkan, di depan penghulu maupun saksi.
Mereka sah menjadi pasangan suami istri, ketika ijab kabul disahkan oleh penghulu.
Tampak terasa kebahagiaan di sana, ketika ikrar mereka tersampaikan, dari hati kehati hingga terwujudnya sebuah perkawinan.
Pada masa beban di awal menginjak baru 5 bulan suatu pernikahan, cobaan kehidupan belum dirasakan. Ketika menginjak 1 tahun baru dimulainya cobaan mengitarinya.
Dari sisi cobaan itu bermacam macam yang dialaminya masing masing. Banyak faktor utama yaitu ekonomi, status pekerjaan, kemapanan, dan lingkungan di sekelilingnya.
Mengapa demikian!! Mari kita kupas bersama sama tentang kehidupan pasangan antara Suami Isteri (Pasangan Hidup). Berlabuh dalam biduk rumah tangga.
Kita mengupas dari sisi kehidupan sebut saja ASW dan RA. Mereka berdua merupakan pasangan hidup sangat mapan. Sepasang suami isteri ini, telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 14 tahun. Mereka pasangan hidup yang telah menginjak, usia pernikahan 15 tahun lamanya.
Baik RA maupun ASW merupakan sosok mempunyai kesibukan masing masing. Baik sang suami sibuk dengan pekerjaannya di salah satu kantor di bilangan Jakarta. Begitu juga sang Isteri sama Ia juga bekerja di salah satu kantor di Jakarta.
Kesibukan inilah yang dirasakan sang Istri. Ketika memudarnya rasa kasih sayang,’ sang suami turun drastis kepadanya. Bermulanya mendatangkan perselingkuhan disebabkan kehadiran sahabatnya.
Turunnya rasa kasih sayang itu, hadirnya pihak ketiga, di tengah kebahagiaan keluarga mereka terenggut. Ketika seorang teman RA isteri ASW SMA dahulu, sebut saja inisial NN pada tahun yang lalu Ia berkunjung ke rumah RA.
Suasana keakraban pun terjadi, sebagaimana temu kangen dan sambil bercerita bernostalgia semasa gadisnya. NN merupakan seorang wanita berstatus Janda dikaruniai anak 5, dan seorang pengajar sekolah TK Negeri di bilangan Sunter Jakarta.
Kehadiran NN tak dirasa mendapatkan perhatian khusus diam-diam dari ASW. Dan dalam pandangan ASW, seorang Janda ini membuat Ia tertarik padanya, dari kemolekan dan keindahan tubuhnya dalam hati ASW. Perhatian secara diam-diam suami tak dirasakan oleh RA.
Berlanjutan itu mereka telah menikah siri, telah menginjak satu tahun lamanya. Inilah kisah sedikit saja yang kami kupas. Bahwa sejatinya kehidupan itu, mempunyai pernak pernik kehidupan.
Dalam kesemuan semata, yang tidak lain dan bukan’,yang menjadikan pasangan hidup, baik wanita, hingga pria pecah dan mengakibatkan perselingkuhan pun terjadi.
Inilah banyak yang terjadi, di tengah tengah masyarakat kita. Akan tetapi peristiwa itu muncul, ketika menginjak perkawinan lebih dari setahun.
Dan ada juga sebaliknya, seorang isteri pasangan dari suami mengalami hal yang sama. Ketika seorang suami kurang memberikan nafkah zohirnya. Kekurangan itu akan berdampak bagi keluarga mereka.
Biasanya hal ini terjadi ketika pasangan hidup ini, telah menginjak tiga tahun atau lebih. Kekurangan dan tidak kecukupan ekonomi mereka, terkadang menjadikan keutuhan keluarga mereka pecah. Disebabkan ekonomi yang sangat riskan dan sangat mendasar.
Ketika terjadi di luaran sana, godaan muncul bagi sang isteri, ketika terhimpit ekonomi mereka. Nah inilah yang akan kita kupas disini. Tentang bagaimana hal itu jangan sampai terjadi.
Pertama tama, yang menjadi landasan adalah,upayakan bagi pasangan hidup itu” mempunyai kesibukan bersama sama dan satu atap. Baik dari seorang pria maupun wanita. Salah satu contohnya dengan usaha berdagang atau membuat kerajinan hasil karya mereka.
Hal ini terhindar dari munculnya sebuah perselingkuhan. Mengapa demikian…sebab kebersamaan membangun hasil karya usaha bersama, maka akan memperkuat jalinan kasih sayang pasangan hidup itu.
Lalu bagi yang bekerja baik, sebagai pegawai negeri maupun swasta. Entah itu suami atau isteri, mengalami hal yang sama bekerja masing masing.
Tips nya adalah hindarilah, temu atau reuni di masa sekolah atau perkumpulan tamasya yang bukan keluarga kita sendiri. Nah ini akan memunculkan sebuah godaan, yang dimulainya sebuah percakapan mereka, dilanjut tukar nomor ponsel dan diawali bercerita.
Landasan ini akan memunculkan sebuah keakraban mereka, yang akan diawali kalimat bahasa “cerita” tentang rumah tangga masing masing.
Entah dari mereka itu sesama wanita, atau wanita dan pria. Inilah yang akan menjadi kisi kisi permulaan ketertarikan dan hingga menjadikan rasa saling memiliki (Kasih Sayang), ini yang akan terlupakan jati dirinya masing masing.
Tips untuk menghindari keretakan rumah tangga yaitu ada 4 diantaranya adalah:
1. Dirikan sholat bersama sama, baik pria maupun wanita.
2. Isilah dengan kegiatan lingkungan dengan nilai positif seperti pengajian bersama sama, atau aktif di bermasyarakat d lingkungan.
3. Upayakan anak anak kita, dibekali dengan ilmu dan mengenal alquran. Hal ini juga dapat memecahkan keceriaan bersama keluarga.
4. Bagi di luar agama Islam pun sama, tips inilah yang akan membawa nilai positif, dan memperkokoh keimanan kita.
Editor Saidi Hartono.