Redaksi Satu|Riau-Ketua DPRD Kuantan Singingi, Riau Dr Adam meninjau tebing runtuh akibat abrasi sepanjang 60 meter di Pangen.
Dimana titik abrasi terparah di Sungai Batang Pangean, tepatnya di Wilayah Desa Pauh Angit yang ramai pemukiman penduduk.
“Saya prihatin akibat abrasi itu, akan berdampak kepada ekonomi dan keselamatan warga dan pengguna jalan,” kata Ketua DPRD Kuantan Singingi di Teluk Kuantan, Ahad (26/6).
Lantaran kondisi ini tidak bisa berlarut larut sehingga mengalami longsor lebih luas. Dengan demikian, Dr. Adam meminta pemerintahan desa setempat untuk mengajukan proposal kegiatan pembangunan turap sebagai salah satu penyelesaian.
Untuk menahan tebing, perlu pembangunan bronjong yang kuat, sehingga dapat menahan tanah walaupun diterpa hujan lebat.
“Saya siap untuk memperjuangkan itu. Ini untuk kepentingan umum,” ujar Adam.
Sementara itu, Kepala Desa Pauh Angit yang diwakili Kepala Dusun Marabunta, Deka Pangendra mengatakan, bahwa Sungai Batang Pangean yang mengalir tepatnya di Dusun Marabunta Desa Pauh Angit ini merupakan tempat masyarakat mencari ikan.
“Selain itu, mencuci bahkan mandi di Sungai Batang Pangean,” sebutnya.
Jadi fungsi dari penahan tebing sangat penting, karena ada aktivitas kehidupan masyarakat disana.