
Istilah “relawan” akhir-akhir ini menjadi sorotan publik, terutama ketika banyak pihak menggunakannya secara bebas dalam dunia politik. Padahal secara makna asli, relawan adalah orang yang bekerja tanpa pamrih, tanpa bayaran, dan tanpa kepentingan pribadi. Artikel ini mengulas pengertian relawan yang sebenarnya, contoh relawan murni, serta bagaimana istilah ini mulai bergeser dalam politik Indonesia.
redaksisatu – Akhir-akhir ini Istilah sebutan “RELAWAN” menjadi sorotan tajam di tengah masyarakat bersamaan dengan santernya isu ijasah palsu, yang hingga kini juga belum jelas kapan selesai.
menurut hasil investigasi tim redaksisatu.id berbagai sumber terpercaya menyebutkan bahwa istilah “RELAWAN” yang sebenarnya itu memiliki makna yang jauh lebih mulia dan sederhana daripada gambaran politik yang sering muncul sekarang ini.
Berikut penjelasan yang jernih dan sesuai konsep aslinya tentang istilah “RELAWAN,” Apa makna sebenarnya?Relawan adalah orang yang bekerja secara sukarela, Tidak ada paksaan, Tidak ada kewajiban, Tidak ada imbalan uang atau keuntungan pribadi.
RELAWAN, Motivasi utamanya adalah niat baik, Seseorang menjadi RELAWAN dalam hidupnya agar lebih ber makna, karena ingin membantu, kemanusiaan, masyarakat, lingkungan, kegiatan sosial, bencana alam, kegiatan keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Jadi RELAWAN itu lahir dari rasa empati, bukan dari kalkulasi politik atau keuntungan, dan RELAWAN itu tidak mengharapkan balasan apapun.
Dalam definisi klasik maupun menurut banyak undang-undang terkait tentang kegiatan kerelawanan, bahwa Relawan itu membantu tanpa menuntut jabatan, Tanpa menuntut proyek, Tanpa meminta bayaran, Tanpa berharap fasilitas
Jika dalam suatu kegiatan ada pembayaran rutin atau keuntungan pribadi, secara istilah “REKAWAN” itu sudah bukan lagi relawan, tetapi tenaga kerja atau tim profesional berbayar.
RELAWAN itu bekerjanya dengan hati, bukan dengan kontrak, bukan dengan tujuan untuk mendapat hasil RELAWAN itu tidak diikat kontrak kerja seperti pegawai.
Yang mengikat RELAWAN adalah: rasa peduli, keinginan membantu, kesadaran pribadi, contoh nyata seperti Para relawan bencana, PMI, relawan sosial keagamaan, dan relawan lingkungan semua itu adalah contoh RELAWAN paling murni.
Lain lagi persoalannya jika dalam konteks politik, makna “REKAWAN” sudah bergeser, di dunia politik Indonesia, istilah relawan sering dipakai untuk sekelompok orang yang: mendukung tokoh atau kandidat, terlibat kampanye, kadang berharap posisi atau balas jasa.
Secara bahasa aslinya, ini bukan relawan dalam arti yang murni, Sehingga relawan politik sebenarnya sudah mengalami penyimpangan makna, karena di duga banyak pula yang mengaku RELAWAN, tetapi mengharapkan dapat proyek atau akses (ini bukan relawan dalam makna yang sebenarnya).
Kesimpulan singkatnya, Relawan yang sebenarnya adalah orang yang bekerja atas dasar kerelaan dan niat baik, tanpa imbalan dan tanpa pamrih.
Jika ada pamrih, bayaran, atau kepentingan politik-pribadi, itu sudah bukan lagi RELAWAN—itu lebih cocok dan tepat di sebut tim pendukung, tim sukses, atau tim pekerja.(MSar)



