Redaksi Satu – Militer Pakistan dan Afghanistan saling melancarkan serangan diperbatasan kedua negara tersebut.
Peristiwa itu telah menelan puluhan korban jiwa diperbatasan, sehingga perang pun tak terhindarkan dari kedua negara itu.
Bermula serangan itu terjadi ketika, militer Pakistan menyerang kelompok Taliban yang menelan korban jiwa masing-masing di perbatasan pada Minggu, (12/10).
Menurut sumber dari Reuters, negara Pakistan dendam pada Afghanistan bermula semenjak Taliban berkuasa di Kabul.
Hal ini menjadi permusuhan dan peperangan pun tak terhindarkan, dari kedua negara tetangga itu yang menjadi musuh bebuyutan.
Menurut sumber terhimpun bahwa militer Pakistan menyatakan, 23 tentaranya tewas dalam pertempuran. Sedangkan Taliban menyatakan sembilan tentaranya telah tewas.
Ketegangan semakin menjadi setelah Islamabad menuntut terhadap Taliban, untuk mengambil tindakan terhadap militan yang telah meningkatkan serangan di Pakistan.
Ia menambahkan bahwa, mereka beroperasi dari tempat persembunyian di Afghanistan.
Semenjak Taliban, berkuasa pada tahun 2021, mereka menyangkal keberadaan militan Pakistan di wilayahnya.
Masing-masing pihak mengklaim telah menimbulkan banyak korban jauh lebih besar di pihak lawan tanpa memberikan bukti.
Pakistan mengklaim telah menewaskan lebih dari 200 pejuang Taliban Afghanistan dan sekutunya.
Sementara militan Afghanistan mengklaim telah menewaskan 58 tentara Pakistan.
Reuters tidak dapat memastikan jumlah angka korban, yang telah berguguran di kedua belah pihak.
Pakistan Serang Lewat Udara Memicu Serangan Balasan
Pada hari Kamis, Pakistan melancarkan serangan lewat udara menyasar di Kabul dan sebuah keramaian di pasar bagian Afghanistan timur, menurut militer Pakistan.
Sedangkan Taliban, melancarkan serangan balasan terhadap Pakistan.
Militer Pakistan tidak mengakui ada serangan lewat udara dari Taliban Afghanistan.
Kementerian Pertahanan Afghanistan sebelumnya menyampaikan, bahwa operasi mereka telah selesai pada tengah malam waktu setempat.
Militer Kabul seraya menambahkan, pada hari Minggu bahwa mereka telah menghentikan serangan atas permintaan Qatar dan Arab Saudi.
Kedua negara Teluk Arab tersebut telah mengeluarkan pernyataan, keprihatinan terkait bentrokan tersebut.
“Tidak ada ancaman apa pun di wilayah Afghanistan,” ujar juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, pada hari Minggu.
Emirat Islam dan rakyat Afghanistan akan mempertahankan, wilayah mereka dan tetap teguh pada pendirian nya dan berkomitmen.
Mujahid menyampaikan, pertempuran tersebut masih berlangsung di beberapa daerah.
Tutup Perbatasan Mencegah Bentrokan Terjadi
Militer Pakistan memberikan penjelasan pada hari Minggu, menurutnya negara nya telah menutup semua akses untuk penyeberangan.
Disepanjang perbatasan, diperkirakan 2.600 km (1.600 mil) dengan Afghanistan.
Menurut riwayat perbatasan ini pada jaman era kolonial, pada saat itu yang disengketakan.
Dan nama tersebut dikenal sebagai garis Durand, yang dibuat oleh pemerintahan Inggris pada tahun 1893.
Dua penyeberangan perbatasan utama dengan Afghanistan, di Torkham dan Chaman.
Setidaknya ada tiga penyeberangan kecil, diantaranya; Kharlachi, Angoor Adda, dan Ghulam Khan.
Jembatan tersebut telah ditutup pada hari Minggu, kata pejabat setempat (Dilansir Reuters).