Bogor- Berdasarkan laporan dari masyarakat setempat, jembatan dua Cidangdeur Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, terulang kembali jebol pada tanggal (11/2/2024).
Hal ini menjadi perhatian dari Dewan Pengurus Daerah Serikat Praktisi Media Indonesia, (DPD-SPMI) Bogor Raya, berdasarkan laporan dari masyarakat pada DPD-SPMI Bogor Raya. Ketika mereka (tim SPMI) survei lokasi” atas terjadinya peristiwa, jebolnya jembatan Cidangdeur dua itu.
Hal itu dibenarkan oleh Eris Sunarto (Eristo) wakil ketua DPD-SPMI Bogor Raya, Ia membeberkan pada awak media” atas peristiwa jebol nya jembatan itu.
Seharusnya dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor” harus peka dan teliti, dalam memberikan pekerjaan kepada pihak Kontraktor.
Mereka seharusnya bekerja benar benar maksimal, dalam mengawal pembangunan jembatan yang berada di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Ujar Eristo.
Wakil ketua DPD SPMI Bogor Raya berpendapat proyek tersebut, mereka di sinyalir mengurangi spesifikasi yang telah ditentukan,’ terangnya.
Sesuai standarisasi pekerjaan konstruksi pembangunan, jembatan tersebut patut diduga tidak mempunyai aturan, ini sangat fatal sekali, Imbuh Eristo.
Pembangunan jembatan Cidangdeur 2 belum lama ini di bangun. Dan telah menghabiskan anggaran kisaran Rp.1,5 Miliaran Rupiah.
Proyek dengan melalui tender ini, dimenangkan dan dikerjakan oleh CV. Amirah Putri Firmansyah” yang beralamat kampung Kadu Sumbul Rt 002, Rw 05 Kabupaten Pandeglang Banten.
CV. Amirah Putri Firmansyah sebagai penyedia jasa dan PT. NP sebagai konsultan pengawas. Dengan nomor registrasi SOMK 630/8.003-12.5218/PEM JEMB/PPJB.2/SPMK/DPUPR, pada tanggal 6 September 2023.
Jembatan Cidangdeur Dua, berada diperbatasan desa Batu Jajar, Kecamatan Cigudeg dengan Desa Dago Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor.
Diresmikan pada Tanggal 22 Januari 2024. Pada hari berikutnya pada Tanggal 23/1/2024, kendaraan pertama mobil truk dapat melintas di jalan tersebut dan hari berikutnya.
Dilanjut ketika pada tanggal 30 Januari 2024, jembatan yang baru diresmikan telah jebol. sehingga hal inipun DPD SPMI Bogor Raya, telah melayangkan surat pemberitahuan pada DPUPR Kabupaten Bogor, Ungkap Eristo.
Dalam surat itupun kami belum menerima respon dari Dinas terkait, tentang adanya perihal jembatan jebol yang baru di bangun.
Berkelanjutan jembatan tersebut, hanya di tambal sulam saja di hari itu. Hingga akhirnya pada hari minggu terulang kembali (11/2/2024) jembatan tersebut jebol kembali.
Hal inilah yang membuat catatan kami” yakni dinas terkait sangat tidak bertanggung jawab dalam perisitiwa itu.
Hingga saat inilah kami melayangkan surat dan pemberitaan yang kedua, tutup Wakil ketua DPD-SPMI Bogor Raya.