Ng Kok Song calon Presiden Singapura menyampaikan: warga tak ingin Presiden dimanipulasi’ oleh para partai politik, (29/8/2023).
Ng Kok Song calon Presiden Singapura, dengan tegas’, Saya tidak ingin berhutang budi pada partai politik manapun.
Sehingga saya dapat melaksanakan tanggung jawab saya selaku kandidat calon Presiden, tanpa rasa takut atau bantuan dari partai,” kata mantan kepala investasi GIC ini.
Warga Singapura tidak menginginkan Presiden nya“dimanipulasi oleh partai yang berkuasa, atau partai oposisi,” kata calon presiden Ng Kok Song.
Dalam jumpa pers nya Ng Kok Song pada hari Selasa (29/8/23) sambil menegaskan kembali posisinya sebagai kandidat non- partisan .
“Saya pikir Presiden yang non-partisan adalah apa yang dibutuhkan Singapura,” katanya kepada wartawan setelah berjalan-jalan di Marine Parade.
Isu independensi mendominasi pemilihan presiden tahun ini, dan afiliasi masing-masing kandidat menjadi sorotan selama beberapa hari terakhir masa kampanye.
Mantan Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam, 66, pensiun dari semua jabatannya di pemerintahan pada bulan Juli dan mengundurkan diri sebagai anggota Partai Aksi Rakyat yang berkuasa untuk mencalonkan diri sebagai Presiden.
Tan Kin Lian, 75, didukung oleh sejumlah politisi oposisi , termasuk dua mantan saingannya dalam Pemilihan Presiden terakhir pada tahun 2011
Ketua Partai Kemajuan Singapura Dr Tan Cheng Bock dan Bapak Tan Jee Say, anggota Partai Singapura Partai demokrat.
Dr Tan mengatakan dia mendukung Tan Kin Lian dalam “kapasitas pribadinya”, sedangkan Tan Jee Say adalah pengusul Tan Kin Lian.
Ng, 75 tahun, telah berulang kali menekankan bahwa ia adalah satu-satunya kandidat yang tidak memiliki afiliasi politik, meskipun ia terlihat memiliki hubungan dengan pemerintah karena sudah lama menjabat sebagai pegawai negeri.
Dia adalah mantan kepala investasi GIC , dana negara Singapura. Ia menghabiskan total 45 tahun dalam pelayanan publik, termasuk di Otoritas Moneter Singapura. Dikutip dari CNA.