Redaksi Satu – Misri Puspitasari kini menjadi tersangka tewasnya Brigadir Muhammad Nurhadi anggota Paminal Bid Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Misri Puspitasari ditetapkan tersangka bersama dua perwira Polri yaitu Kompol I Made Yogi Purusa Utama (YG) dan Ipda Harus Chandra (HC).
Misri Puspitasari Wanita Asal Jambi
Misri Puspitasari merupakan cewek asal Jambi yang jadi tersangka tewasnya Brigadir Nurhadi. Ternyata jadi wanita penghibur Kompol Yogi.
Misri Puspitasari pada November 2025 nanti genap berusia 24 tahun. Wanita itu merupakan lulusan SMA di Jambi yang berprestasi.
Selain itu, Misri juga seorang yatim dari keluarga sederhana. Sebelum meninggal dunia, ayah Misri Puspitasari berprofesi sebagai seorang buruh dan penjual ikan.
Setelah ayahnya meninggal, Misri yang menjadi tulang punggung keluarga dan menanggung biaya hidup ibu dan lima saudaranya.
Misri direkrut oleh I Made Yogi untuk datang ke sebuah vila privat di kawasan Tekek, Gili Trawangan. Vila tersebut merupakan lokasi tempat Brigadir Muhammad Nurhadi ditemukan meninggal dunia.
Kehadiran Misri di vila itu karena ia menerima bayaran dari Yogi sebesar Rp10 juta. Tak hanya itu, seluruh kebutuhan transportasinya juga dibiayai. Setibanya di Lombok, Misri dijemput oleh Nurhadi, yang disebut-sebut sebagai sopir pribadi Yogi.
Saat tiba di vila, sudah ada Aris dan seorang perempuan lain bernama Melanie Putri yang menemani Haris. Keduanya bukan pasangan sah. Sedangkan Nurhadi hanya bertugas sebagai sopir.
Berdasarkan keterangan kuasa hukum Misri, di vila tersebut mereka mulai mengonsumsi obat penenang dan ekstasi. Riklona dibawa oleh Misri dari Bali atas instruksi dari Yogi, sementara inex dibawa langsung oleh Yogi. Nurhadi sempat diminta untuk membeli minuman beralkohol, namun hanya berhasil memperoleh Tequila.
Dalam keadaan setengah sadar, Misri melihat Nurhadi mendekati Melanie dan sempat mencium perempuan tersebut. Misri pun menegur Nurhadi. Namun tidak lama setelah itu, Aris dan Melanie kembali ke kamar mereka di hotel yang berbeda, Yogi masuk ke kamar, dan Misri duduk sendiri di area kolam.
Pada pukul 19.55 WITA, Misri sempat merekam video berdurasi 7 detik, yang kini menjadi bukti penting bahwa saat itu Nurhadi masih dalam kondisi sehat dan hidup. Namun tiga menit setelahnya, kamera CCTV merekam Aris kembali memasuki vila. Saat itulah yang diyakini sebagai momen-momen paling krusial.
Setelah pukul 20.00 WITA, segalanya menjadi kabur bagi Misri. Ia sempat membangunkan Yogi, lalu masuk ke kamar mandi dan baru keluar sekitar 20 menit kemudian, tanpa ingatan jelas mengenai apa yang terjadi di luar.
Sementara Kompol I Made Yogi Purusa Utama lahir di Jembrana, Bali. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2010.
Kompol I Made Yogi Purusa Utama satu angkatan dengan AKP Irfan Widyanto. AKP Irfan merupakan peraih Adhi Makayasa Akpol 2010 sekaligus tersangka kasus obstruction of justice dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Yogi Purusa juga telah menyelesaikan studi Ilmu Kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 2017. Selain itu, pada 2024, Yogi juga berhasil lulus seleksi Sespimen.
Namun, akibat terjerat kasus ini, ia terancam dianulir.