KALBAR | redaksisatu.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan rencana pengembangan Bandar Udara (Bandara) Pangsuma Putussibau yang kembali akan dibangun.
Menhub turun langsung melakukan peninjauan, Senin 22 Februari 2022, sekitar Pukul 16.10 s/d 18.30 WIB, dengan menggunakan Pesawat Hawker 900 XP dengan jenis Bisnis Jet berkapasitas 11 orang termasuk awak pesawat.
Pesawat yang digunakan Menhub ini digerakan oleh mesin twin turbofan engine type TFE731-50R. yang mampu terbang selama 6 (enam) jam non stop dengan kebutuhan landasan yang tidak terlalu panjang.
Saat peninjauan Bandara, Budi Karya Sumadi didampingi langsung oleh Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, Dandim 1206/ PSU Dandim 1206/Putusibau Letkol Inf Jemi Oktis Oil, Kepala Kantor Bandar Udara Pangsuma Putussibau, Hery Azhari Batubara, Pengusaha/Kontraktor Agus, dan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.
Bandar udara yang ditinjau oleh Menhub terletak di Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.800 m x 30 m. Jarak dari pusat kota Putussibau sekitar 6 km.
Budi Karya Sumadi menyampaikan, tujuan peninjauan ini untuk memastikan pengembangan Bandara yang berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut terus dilakukan.
“Sebagaimana arahan Presiden bahwa konsep pembangunan kita adalah Indonesia Sentris, yaitu tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan, tempat-tempat perbatasan atau pinggiran menjadi konsentrasi dilakukannya pembangunan untuk memastikan konektivitas ini terjadi dalam rangka mempersatukan Indonesia.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara terus melakukan pengembangan Bandara Pangsuma, dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan.
Selain itu, kata Budi, untuk mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau dan sekitarnya, yang merupakan salah satu daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).
Bandara ini dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 m².
Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 dengan total biaya sekitar Rp48 miliar.
Tahun 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan yaitu pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.
Rencana pengembangan yang akan dilakukan diantaranya, di sisi udara yaitu perpanjangan runway menjadi 2.050 x 45 m, penambahan apron, taxiway, penambahan drainase, dan pemenuhan strip dan Runway End Safety Area (RESA) di ujung runway. Sementara di sisi darat yaitu pembangunan terminal penumpang baru.
Sedangkan untuk pergerakan penumpang, pada tahun 2018, sempat mencapai 100 ribu lebih penumpang per tahun. Namun, sejak pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Untuk Operasional penerbangan dari dan ke Putussibau, saat ini tersedia 4 (empat) kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Pontianak-Putussibau-Pontianak melalui maskapai Wings Air.
Sebelum pandemi Covid-19, Bandara ini sempat dilayani oleh dua maskapai lainnya yaitu Nam Air dan Citilink.
Ia menambahkan, bandara ini diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan penumpang.
“Pada tahun 2026, diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 160 ribu lebih penumpang per tahunnya,” pungkas Menhub.
Adrian318