REDAKSI SATU – Segenap mahasiswa Universitas Panca Bhakti (UPB) yang tergabung dalam KESMA UPB melakukan aksi di depan Rektorat pada Selasa 12 November 2024. Dalam aksi ini, Mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan agar UPB lebih baik lagi ke depannya.
Terpantau, mahasiswa UPB yang menggunakan almamater berwarna kuning dengan membawa spanduk yang bertuliskan, diantaranya: “Mahasiswa Bukan Ladang Pungli. Lembaga yang Tak Tahan Kritik Boleh Masuk Keranjang Sampah. Rektor Bukan Dewa yang Selalu Benar dan Mahasiswa Bukan Kerbau. Uang Mahasiswa Bukan untuk Fasilitas, tapi untuk Membangun Masa Depan Mereka.”
Berikut isi tuntutan yang menjadi poin penting yang disuarakan oleh mahasiswa, yakni:
1. Mendesak Rektor untuk terbuka dan transparansi terkait pengalokasian UKT di Universitas Panca Bhakti
2. Menuntut Rektor untuk memperhatikan fasilitas yang ada di Universitas Panca Bhakti
3. Menuntut Rektor untuk memperhatikan pelayanan Akademik terhadap Mahasiswa yang ada di Universitas Panca Bhakti
4. Menuntut Rektor untuk dapat mendukung kegiatan Mahasiswa Universitas Panca Bhakti
5. Menuntut Rektor agar dapat melibatkan mahasiswa yang ada di Universitas Panca Bhakti
6. Menuntut Rektor untuk dapat mendukung kegiatan mahasiswa Universitas Panca Bhakti
7. Menuntut Rektor agar dapat melibatkan mahasiswa dalam menyusun Peraturan yang ada di Universitas Panca Bhakti
8. Menuntut Rektor untuk menghilangkan pungli yang ada di Universitas Panca Bhakti
Terkait aksi ini, satu diantara pihak mahasiswa UPB, Muhammad Syifa As siddiq atau akrab disapa Ramos mengemukakan bahwa aksi hari ini dilakukan karena seruan tuntutan serupa pada bulan lalu tidak ditanggapi oleh pihak Rektorat.
“Upaya kami agar dapat beraudiensi dengan Rektorat tidak ditanggapi baik, tuntutan perbaikan pun belum ada tanda-tanda direalisasikan,” ungkap Syifa yang juga Mantan Ketua DPM FPST tersebut.
Syifa yang juga merupakan Mantan Ketua DPM FPST berpendapat bahwa Rektorat abai terhadap sejumlah poin pembahasan pada aksi bulan lalu yang sudah disetujui. Padahal menurut Ramos, tuntutan tersebut semata-mata agar UPB menjadi lebih baik.
“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan terhadap Kampus kami, tuntutan yang kami serukan juga demi perbaikan UPB, agar ke depannya bisa lebih baik,” pungkasnya.