Belawan | redaksisatu.id – Lampu Suar di Pelabuhan Belawan Hilang, membuat perahu nelayan dan kapal ikan yang melintas pada malam hari kehilangan petunjuk.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Medan, Isa Albasyir kepada awak media, kamis 27/1/22, mengatakan nelayan yang setiap hari keluar masuk dari Bagan Deli dan muara Sungai Deli menuju laut sangat khawatir melintas di perairan Belawan, terutama pada malam hari
Menurut Nelayan Basyir, hilangnya lampu suar yang terdapat di pinggiran pantai Pelabuhan Belawan itu sudah berlangsung lama.
“dan sudah disampaikan kepada pihak Distrik Navigasi Belawan, namun hingga kini belum ada respon,” kata Basyir.
Lampu suar merupakan salah satu alat navigasi milik Distrik Navigasi Belawan yang harus dirawat dan dijaga dengan baik.
“Karena petunjuk arah alur laut, maupun kedalaman air laut, diketahui lewat lampu tersebut,” kata pria yang tiga tahun silam diundang Presiden RI, Jokowi ke Istana Negara.
Terpisah, Rahim (47) nelayan tradisional Bagan Deli mengatakan, fungsi lampu suar untuk memberi kelancaran keluar masuknya kapal waktu malam hari.
Rambu tersebut sebagai petunjuk jalan, dan kapal tidak boleh lepas dari jalur yang sudah ada, karena bisa kandas bila tidak diterangi oleh lampu terutama pada malam hari.
Selain itu, lampu suar sebagai keamanan bagi nelayan perahu, mereka ketika berpapasan sesama nelayan saat pelayaran berlangsung.
Tidak adanya rambu tersebut sangat rentan terjadi tabrakan yang dikawatirkan merenggut jiwa. (Meldi)