STOCKHOLM – Hujan deras mengguyur Skandinavia Kendaraan mobil dan Kereta Api tergelincir dan teredam banjir, (7/8/2023).
Akibat curah hujan semakin deras, yang menyebabkan kereta tergelincir, dan kendaraan mobil terjebak banjir. Hal ini diperingatkan oleh pejabat di Swedia dan Norwegia.
Ini akan dapat menjadi sistem cuaca basah paling ekstrem, yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa dekade terakhir ini. Ahli meteorologi Swedia dan Norwegia mengeluarkan peringatan merah, tingkat peringatan paling parah, mencakup beberapa hari minggu ini.
Para ahli mengatakan, tempat-tempat yang paling terpukul dapat menerima, curah hujan normal sebulan atau lebih dalam 24 jam. Dan banjir terburuk dalam 25 tahun di Norwegia, atau bahkan 50 tahun untuk Swedia.
Sebuah kereta api yang membawa lebih dari 100 penumpang, tergelincir di Swedia timur saat hujan menghanyutkan. Sebagian tanggul kereta api, melukai tiga orang yang dibawa ke rumah sakit, kata polisi.
Angin kencang dan badai petir melumpuhkan kabel listrik lokal dan mengganggu beberapa feri Baltik dan Laut Utara.
Serta beberapa lalu lintas udara, sementara Norwegia menangguhkan layanan kereta api, tertentu dan menunda sejumlah pertandingan sepak bola luar ruangan.
Memukul Swedia pada Minggu malam dan mencapai Norwegia pada Senin, sistem tekanan rendah itu dijuluki “Hans” oleh Institut Meteorologi Norwegia.
Ia mengatakan penamaan sistem cuaca membuatnya, lebih mudah untuk mendapatkan perhatian publik.
Pihak berwenang memperingatkan mereka yang paling terkena dampak untuk menjauh dari sungai dan lereng curam dan hanya melakukan perjalanan jika benar-benar diperlukan.
Mereka mengatakan ada risiko tinggi kerusakan properti yang meluas karena hujan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Negara tetangga Denmark juga mengalami hujan lebat dan mengeluarkan peringatan kuning, peringatan tingkat rendah
Sementara ahli meteorologi di Finlandia mengatakan, negara itu dapat mengalami badai petir yang parah akhir pekan ini.
Harga listrik anjlok di seluruh wilayah, yang sangat bergantung pada tenaga air untuk listrik, karena waduk terlihat terisi lebih cepat dari biasanya.
Dengan kontrak untuk kuartal berikutnya dan, tahun depan masing-masing turun 11 persen dan 6 persen, pada 1243 GMT.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere mengatakan dia memperkirakan peristiwa cuaca ekstrem akan lebih sering terjadi.
“Ini adalah efek dari perubahan iklim, dengan cuaca yang lebih liar dan lebih basah di Norwegia,” kata Stoere kepada penyiar publik NRK. Dikutip dari CNA.