Sukabumi, Redaksi Satu – Dibalik cerita kampung dusun Tegal Panjang, memiliki daya tarik ada apa gerangan.
Menelisik wilayah Sukabumi, mengandung cerita panjang bagi warga masyarakat, tempat yang berada di kampung dusun Tegal Panjang Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
Bahkan kini jadi sorotan bagi pecinta sejarah bangsa, ditengah perjalanannya, yang berawal dari kepeduliannya seorang tokoh sejarah dan budayawan nusantara, tokoh itu adalah Irjen Pol (Purn) Anton Charlyan.
Dalam keterangannya, saat di konfirmasi tim Redaksi Satu.id, Sabtu (15/11/2025)di Bogor dan juga merupakan mantan Kapolda Sulsel juga Jawa Barat sebelumnya pernah menjabat.
Bahkan dalam ekspansinya, Dirinya berhasil menemukan, patilasan militer Kolonial dan Jepang yang jauh sebelum kemerdekaan.
Pasalnya adalah bahwa lokasi yang sangat luas dan strategis dari, markas militer ini nyaris tenggelam ditelan masa, dan kini akan dicoba untuk dibangkitkan kembali,
Meskipun dalam kurun ratusan tahun dan jauh dari jangkauan, pandangan masyarakat umum dan para peneliti sejarah.
Areal ini bila kita tarik lurus membujur dari Sukaraja arah ketimur Puncak Gunung Padang, sampai Kecamatan Sukalarang hampir sekitar 17 Kilometer Persegi (KM²), dan diantara bukit pegunungan, sungai dan lembah terjal cukup rapat dan lebat.
Bahkan nampak sentral pertahanan militer ini mirip tapal kuda berbukit, sehingga lawan tidak bisa menyerang dari belakang dan sementara tidak tampak dari atas.
Meski begitu memiliki sarana cukup lengkap seperti landasan Heliped, Rumah Sakit, Kantor Telegraph, Tempat Pembuatan Mesiu, Pos Pantau, Rel Kereta, serta Benteng-Benteng Pembatas dan Komplek Asrama Prajurit, serta Trowongan dan lain sebagainya,
Begitu juga pada fasilitas yang sampai saat ini masih terus, di kumpulkan dan akan terus di identifikan selalu.
Maka itu hal diatas ada kemungkinan kolonial zaman itu, membangun pendidikan Sekolah Polisi di Sukabumi yang tentunya semua tidak lepas dari kepentingan pertahanan dan juga keamanan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan sekolah itu hanya sebatas kamuflase saja, dan sebagai Sekolah Polisi.
Namun pada kenyataanya juga dapat berfungsi, untuk mendidik para Kader Militer Kolonial.
Sebagaimana pendapatnya yang disampaikan Anton Charliyan, sosok Budayawan Pengamat Sejarah dan Ambu Zahwa yang juga seorang Budayawati Pencinta Sejarah dan juga Peneliti Indenpenden wanita asli Sukabumi.
Dan berdasarkan hasil temu wicara dengan para tokoh begitu juga, dengan masyarakat pribumi setempat.
Yang kini sementara bisa kita simpulkan bersama bahwa, markas militer yang di bangun di Cireungas Tegal Panjang itu.
Bukan markas biasa, kian di lihat dari berbagai macam fasilitas militer yang ada dan sangat lengkap, begitu juga luas area yang dibangun.
Ini juga merupakan sebuah sistem pertahanan militer yang sangat besar, yang tidak menutup kemungkinan juga sebagai Basis Pertahanan Militer Kolonial Pertama,”ungkap dia, yang juga memang sengaja disembunyikan atau bahkan dirahasiakan
“Dari pandangan yang di dahului oleh Belanda kemudian di lanjutkan oleh tentara Jepang, “tandasnya. [miyuda]
