Assalova Schissandra atau yang biasa dipanggil Assalova adalah Penyanyi, komposer dan produser music asal Purwokerto yang sudah menelurkan 21 karya di dunia musik tanah air saat ini sedang mempersiapkan karya terbarunya.
“Saat ini, aku sedang dalam proses mempersiapkan single ke-22. Sebelumnya, aku sudah merilis 21 karya yang tersedia di platform digital. Untuk yang terbaru ini, masih dalam tahap perundingan, namun insya Allah akan rilis sekitar akhir tahun ini.”ujar Assalova Schissandra saat ditemui disalah satu café bilangan Jakarta Selatan.
“Kalau ditanya bagaimana bisa melahirkan 21 single sebelumnya, sebenarnya perjalanan itu dimulai dari cover lagu. Awalnya aku sering membuat cover, lalu beberapa kali viral dan banyak di-repost oleh akun media sosial, khususnya Instagram. Dari situ, aku kemudian bertemu dengan Mas Yovie Widianto. Beliau yang mendorongku untuk mencoba membuat karya original. Kebetulan, skripsiku juga membahas tentang karakteristik lagu-lagu karya Yovie Widianto. Dari penelitian itu, aku belajar banyak mengenai struktur lagu, mulai dari verse, chorus, hingga bridge, termasuk bagaimana mengatur tensi dan aransemen. Ilmu itu langsung aku terapkan saat menggarap album pertamaku yang berisi sembilan lagu.”tambah Assalova Schissandra.

Soal warna musik, Assalova Schissandra dikenal dengan nuansa pop melankolis bernuansa orkestral dan klasik, meski belakangan ia mulai mengeksplorasi jazz. Single terbarunya yang berjudul Melodius (rilis Februari 2025) bahkan hadir dengan sentuhan jazz segar. Untuk karya ke-22, ia mengaku ingin menghadirkan warna baru yang lebih berani.
“Mungkin memasukkan unsur rock atau metal, lihat saja nanti”. Kecintaanku pada musik sudah dimulai sejak kecil. Dari TK aku sudah sering ikut lomba menyanyi dan mendapat juara. Aku juga belajar gitar klasik sejak SMP hingga SMA, kemudian melanjutkan pendidikan di seni musik, hingga akhirnya kuliah S2 di UGM.”ujar Assalova Schissandra.
“Soal kiblat musik, tentu karena aku banyak belajar dari Mas Yovie Widianto. Beliau adalah legenda yang sudah lebih dari empat dekade berkarya dan tetap relevan hingga sekarang. Itu pencapaian yang luar biasa dan menjadi inspirasi besar untukku”tuturnya.

Bagi Assalova dukungan keluarga sangat openting dalam karir bermusiknya hingga bisa merilis single ke 2i karya.
“Hal yang paling menguatkanku hingga bisa merilis 21 karya adalah dukungan keluarga. Bagiku, support keluarga sangat penting. Selain itu, Mas Yovie juga sering menyemangati agar aku terus membuat karya, bahkan berkolaborasi dengan teman-teman musisi lain.”katanya.
“Sebenarnya, aku sudah mulai membuat karya original sejak tahun 2018.Jadi, saat mengerjakan skripsi di tahun 2020, aku sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Dalam perjalanan itu, aku juga berkolaborasi dengan banyak teman di Jogja yang sama-sama berkecimpung di seni musik. Selain itu, tentu saja aku banyak dibantu oleh ayahku, Mas Robi, dan Mas Sinang yang juga terlibat dalam beberapa karya.”tandasnya.

“Kalau soal ritual khusus saat menciptakan lagu, sebenarnya tidak ada. Banyak yang justru lahir secara spontan. Misalnya ketika aku insomnia di dini hari, aku mulai humming dan merekamnya di ponsel, lalu berkembang menjadi sebuah lagu. Bahkan pernah, dalam satu malam saat bermain gitar bersama ayah, aku bisa melahirkan empat lagu sekaligus untuk album pertama. Bagian yang lebih butuh diskusi biasanya ada di aransemen, seperti menentukan di mana modulasi atau tensi lagu harus dinaikkan. “ucapnya
Selain tetap konsisten berkarya di musik, saat ini Assalova Schissandrajuga sedang mempersiapkan sebuah buku yang diadaptasi dari penelitian S2-ku. Jadi ke depan, ia ingin bisa berkontribusi di bidang musik maupun akademik.
“Sejauh ini aku masih indie, belum berada di bawah label tertentu. Setelah lulus S2 dan sempat mengajar di Jogja serta Purwokerto, rencananya aku ingin menetap di Jakarta untuk lebih serius mengembangkan karier musik. Bagiku, musik adalah tentang berbagi ide dan pengalaman. Aku percaya bahwa setiap karya akan menemukan pendengarnya sendiri, meski persaingan di industri musik sangat ketat.” Tutup Assa. (EH).