Kabupaten Limapuluh-Kota – Minggu siang itu, kedatangan 72 Orang perantau Paliko Malaysia asal Luak Limopuluah, sontak mengundang perhatian warga Lubuak Batingkok Kabupaten Limapuluh-kota sumatera Barat. Belasan ibu-ibu berkostum Bundo Kandung membentuk formasi dua baris diiringi music Tari Galombang ( 17/12/2023 ).
Arah depan barisan berjejer 72 perantau yang berdiri serta sejumlah pemuka Masyarakat menunggu dengan khidmat menyimak kata persembahan adat yang disampaikan juga oleh seorang Bundo Kanduang.
72 orang perantau Malaysia yang terhimpun dalam organ Paliko (Payakumbuh Limapuluh-Kota ), tampak merasa surprise menikmati sambutan tari galombang yang dibawakan oleh para emak-emak Lubuak Batingkok. Panasnya Terik mata hari siang, bagaikan tak mereka rasakan, menyaksikan penari galombang yang terdiri dari kaum tua itu.
Demikian Chairul Huda DT. Tumongguang Kayo, Pengulu Suku Bendang, menyambut 72 perantau negara Jiran Malaysia, yang dipimpin Presiden Paliko Malaysia, Syahrial Bin Tarmizi dan Timbalan Presiden, Muslim Bin Muchtar.
Presiden Paliko Malaysia, Syahrial Bin Tarmizi saat diwawancarai awak media, merasa haru atas sambutan mesra para dunsanak di kampung halamannya Luak Limo puluah. Kedatangan kami, perantau Paliko di kampung halaman,katanya sangat dihargai, dan menimbulkan rasa Bahagia yang luarbiasa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Paliko Malaysia dapat terbangun komunikasi yang harmonis dan produktif dengan pemerintah daerah. Teruma membangun senergi dalam meningkatan SDM berupa pertukaran antar pelajar dan Mahasiswa Luak Limopuluah baik yang ada di kampung, maupun di Malaysia.
Dijelaskannya bahwa pulang basamo ( pulang Bersama-red ) kali ini mereka “membawa anak dan cucu-cucu” untuk penyambung dan menanamkan jati diri mereka dan mengenalkan bahwa inilah negeri nenek moyangnya dengan melihat langsung kampung halamannya. Sehingga dapat diharapkan akan tumbuh rasa cinta kampung halaman.
Rasa dihargai itu katanya juga muncul saat kedatangan 72 perantau Poliko Malaysia di kota Payakumbuh yang disambut oleh Pj. Walikota , drs. Jasman, Senin malam (11/12 ) dan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi pada hari sebelumnya.
Ini merupakan satu-satunya yang menjadi catatan sejarah bagi perantau Luak Limopuluah yang pulang basamo. Atas penghargaan segala sambutan pada perantau Paliko Malaysia, kata Syahrial Bin Tarmizi bahwa “kami akan rancang untuk pulang Basamo setiap tahunnya” sebagaimana permintaan Gubernur Sumbar, Mahyeldi- yang juga suamando luak Limopuluah itu.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Limapuluh-Kota, H. Safni Sikumbang yang juga hadir menyambut kedatangan rombongan perantau Poliko Malaysia, mengharapkan, agenda silaturahmi yang diselenggarakan Perantau Paliko Malaysia ini, mudah-mudahan dapat kita lanjutkan.
Keberlanjutan agenda itu, menurut Safni Sikumbang diperlukan ada system pelaksanaannya yang terorganisir terhadap penyambutan kedatangan perantau-perantau yang pulang basamo. Katanya jika dirinya diberitahu, ia akan siap mempelopori niat baik seperti ini bersama-sama perantau daerah lainnya di Indonesia.
Perlunya system pengorganisasian itu, terkait adanya kekecewaan perantau yang hajadnya pulang ke kampung halaman Kabupaten Limapuluh-kota, yang belum sempat direspon Bupati Limapuluh-Kota.
Perantau yang disebutkan Safni, “orang tua kita” itu, akhirnya mengalihkan hajad bantuan dana senilai Rp 100 Juta itu ke Payakumbuh tiga bulan lalu. Dana tersebut dihajatkannya untuk Anak Yatim dan biaya Sunatan Massal .
Tuan rumah, Chairul Huda DT. Tumongguang Kayo, Pengulu Suku Bendang, menyatakan bahwa dirinya merasa bangga dan haru, atas kedatangan Rombongan Perantau Paliko Malaysia ke rumahnya di Lubuak batingkok. “ bak mendapat Cincin Intan” begitu ungkapnya dengan wajah sumringah, saat menjelaskan pada awak media usai dia mejamu makan siang.
Dt. Tumongguang Kayo, berharap, kiranya agenda Pulang basamo perantau Paliko Malaysia ini dapat diselenggarakan setiap tahunnya.
Penulis; Young Slomak