Pernikahan adalah ikatan suci lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang diakui secara hukum dan agama, bertujuan membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai perwujudan memenuhi kebutuhan biologis, sosial, serta melaksanakan perintah agama untuk menyalurkan keturunan secara sah dan membangun kehidupan bersama yang harmonis.
Boyolali, Jawa Tengah — Redaksisatu.id – Pasangan pengantin Widi dan Fany menjalani rangkaian prosesi pernikahan adat Jawa Tengah setelah sebelumnya melangsungkan akad nikah di Indramayu, Jawa Barat, pada Ahad, 22 Desember.
Fany yang berasal dari Indramayu secara adat pada 25 Desember diboyong ke kampung halaman Widi, untuk jalani prosesi pernikahan lanjutan sesuai tradisi Jawa Tengah. Prosesi ini menjadi simbol penyatuan dua insan sekaligus pertemuan dua latar budaya Jawa dari daerah yang berbeda.
Resepsi pernikahan yang bakal di jalani di Boyolali tersebut dihiasi dengan Kembar Mayang, salah satu unsur penting dalam pernikahan adat Jawa. Kembar Mayang dibuat sepasang dari janur dan rangkaian dedaunan sebagai simbol doa dan harapan bagi kehidupan rumah tangga pengantin.
Secara filosofis, Kembar Mayang melambangkan kesatuan, keseimbangan, serta keteguhan pasangan suami istri dalam mengarungi bahtera kehidupan baru. Selain itu, Kembar Mayang juga dimaknai sebagai harapan akan kesuburan, keselamatan, dan keharmonisan rumah tangga.
Rangkaian prosesi adat Jawa Tengah berlangsung khidmat dan tertib, disaksikan keluarga besar serta kerabat kedua mempelai. Pelaksanaan pernikahan dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisi ini menjadi bentuk pelestarian budaya sekaligus penanda dimulainya kehidupan baru bagi Widi dan Fany. ( MSar)
