Korea Utara |- Redaksi Satu – Rudal balistik antarbenua (ICBM) diyakini mengalami kerusakan dalam penerbangan, kata Seoul, saat PM Jepang mengkritik peluncuran ‘keterlaluan’, (3/11/2022).
Peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe baru oleh Korea Utara mungkin gagal, kata kepala militer di Korea Selatan. Rudal itu adalah salah satu dari tiga yang ditembakkan pada Kamis pagi.
ICBM ditembakkan dari pinggiran Pyongyang,’tetapi kemudian tampaknya gagal selama penerbangan normal’ setelah pemisahan bagian propelan dan hulu ledak, sumber pertahanan mengatakan kepada beberapa media Korea Selatan.
Peluncuran Rudal balistik ICBM Korea Utara diperkirakan berakhir dengan kegagalan, kata militer Korea Selatan, menurut kantor berita Yonhap. Adalah pertama kalinya sejak 1945 divisi semenanjung bahwa senjata Korea Utara telah mendarat begitu dekat dengan Korea Selatan, 26km di luar garis batas utara.
Peluncuran Rabu adalah yang paling Korea Utara yang pernah ditembakkan dalam satu hari. Salah satu rudal terbang ke arah pulau berpenduduk Korea Selatan, memicu sirene serangan udara dan memaksa warga mengungsi. Korea Selatan dengan cepat merespons dengan meluncurkan peluru kendali airtosurface dari jet tempur di atas perbatasan maritim dengan Korea Utara.
Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya menanggapi Washington dan Seoul, yang melakukan latihan militer gabungan terbesar dalam sejarahnya, yang dikenal sebagai Vigilant Storm.
Latihan-latihan ini, yang dirancang untuk menghalangi ambisi nuklir Korea Utara, melibatkan 240 pesawat tempur- termasuk pesawat tempur siluman F35 canggih- yang melakukan sekitar 1.600 serangan mendadak. Latihan skala besar dimulai pada hari Senin dan akan berlangsung hingga hari Jumat.
Sumber: The Guardian/Redaksi Satu.
Editor: Saidi Hrt.