Redaksi Satu – Sakit perut setelah makan adalah keluhan umum yang sering menimbulkan ketidaknyamanan. Keluhan ini bisa berlangsung singkat maupun cukup lama sesuai kondisi penderitanya. Agar cepat mereda, Anda perlu kenali berbagai penyebabnya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Sakit perut setelah makan bisa dirasakan di beberapa area, tergantung penyebabnya, mulai dari bagian atas (ulu hati), tengah, maupun sekitar pusar. Keluhan ini bisa muncul sesekali atau berulang. Umumnya, keluhan ini dipicu oleh kebiasaan makan yang kurang sehat, seperti makan berlebihan, terlalu cepat, atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.
Pada beberapa kondisi, sakit perut setelah makan tidak berbahaya. Namun, Anda perlu waspada bila keluhan ini muncul disertai gejala lain, seperti muntah terus-menerus, diare kronis, nyeri perut hebat, atau demam tinggi. Soalnya, hal ini dikhawatirkan adanya gangguan kesehatan tertentu yang perlu penanganan segera.
Sakit Perut setelah Makan dan Penyebabnya
Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit perut setelah makan yang perlu diketahui:
- Makan terlalu banyak atau terlalu cepat
- Konsumsi makanan berlemak atau pedas
- Intoleransi makanan
- Gastritis atau maag
- GERD (gastroesophageal reflux disease)
- Infeksi saluran pencernaan
- Batu empedu
- Sindrom iritasi usus besar (IBS)
Sakit Perut setelah Makan dan Cara Mengatasinya
Keluhan ini tentunya dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagai langkah awal, Anda bisa menerapkan beberapa tips mengatasi sakit perut setelah makan berikut ini:
1. Makan secara perlahan dalam porsi kecil
Mengunyah makanan secara perlahan dan membatasi porsi dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih efisien, sehingga mengurangi risiko sakit perut setelah makan akibat perut yang kekenyangan atau kelebihan beban. Anda disarankan mengunyah makanan sebanyak 20–30 kali secara perlahan.
2. Minum air jahe hangat
Air jahe hangat dapat membantu meredakan sakit perut setelah makan, terutama jika disebabkan oleh gangguan pencernaan ringan, perut kembung, atau mual. Soalnya, jahe mengandung senyawa aktif berupa gingerol yang bersifat antiradang guna membantu melemaskan otot-otot saluran cerna.
Selain itu, minuman ini juga membantu melancarkan sirkulasi dan mempercepat proses pencernaan makanan. Meski tergolong aman, konsumsi air jahe hangat sebaiknya dibatasi pada penderita GERD atau maag kronis, karena pada sebagian orang, jahe justru dapat merangsang produksi asam lambung
3. Kompres hangat di perut
Cara mengatasi sakit perut setelah makan selanjutnya adalah kompres hangat di perut. Pasalnya, suhu hangat dapat meningkatkan aliran darah di area perut, membuat otot perut relaks, dan mengurangi sensasi nyeri. Cara ini juga efektif untuk mengurangi rasa kembung atau tidak nyaman akibat makan berlebihan atau stres.
Upaya ini umumnya dipercaya aman dan bermanfaat untuk mengatasi keluhan yang bersifat ringan.
4. Hindari makanan pemicu sakit perut
Makanan berlemak, berminyak, atau pedas, dapat memicu sakit perut setelah makan. Soalnya, makanan berlemak atau berminyak berpotensi memperlambat pengosongan lambung. Sementara, makanan pedas dapat memicu iritasi pada saluran cerna, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Jika saluran pencernaan Anda lebih sensitif atau memiliki riwayat maag, sebaiknya batasi konsumsi makanan pemicu tersebut guna mencegah timbulnya keluhan tersebut.
5. Hindari mengonsumsi makanan mentah
Mengonsumsi makanan bersih dan matang menjadi langkah tepat untuk mencegah infeksi saluran cerna yang dapat menyebabkan sakit perut setelah makan. Selain itu, upaya ini juga dapat mencegah gejala penyerta, seperti mual, muntah, dan diare.
Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan bersih dan matang guna mencegah kontaminasi virus dan bakteri penyebab infeksi.
6. Hindari langsung tidur setelah makan
Kebiasaan langsung tidur atau berbaring setelah makan dapat menghambat pengosongan lambung dan meningkatkan asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam). Hal ini dapat memicu rasa panas di dada sampai sakit perut.
Oleh karena itu, Anda disarankan memberikan jeda waktu minimal 2 jam sebelum berbaring atau tidur setelah makan. Cara ini juga dapat mencegah keluhan kembung dan gangguan tidur akibat gangguan pencernaan.
7. Konsumsi obat antasida
Obat antasida dapat membantu meredakan sakit perut setelah makan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung atau gangguan pencernaan, seperti maag dan GERD. Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang berlebih di dalam perut, sehingga nyeri, perih, dan sensasi panas di ulu hati berkurang.
Penggunaan obat ini umumnya efektif untuk meredakan sakit perut setelah makan akibat makan berlebihan, konsumsi makanan berlemak atau pedas, atau ketika mengalami gejala heartburn.
Agar hasilnya optimal dan mencegah terjadinya efek samping, pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter atau aturan pakai yang tertera pada kemasan..
Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi sakit perut setelah makan yang perlu Anda ketahui. Umumnya, keluhan ini bisa mereda dalam beberapa waktu dengan upaya sederhana. Selain itu, Anda juga disarankan tidak mengonsumsi minuman berkafein atau minuman beralkohol karena berisiko memperparah keluhan.



