LEBAK – Redaksi Satu – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Bencana Gempa yang dipimpin oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Republik Indonesia Muhadjir Effendy. Rapat koordinasi dilakukan secara online melalui platform zoom meeting, Selasa (18/1/2022).
Dalam rapat koordinasi, Bupati Lebak menyatakan bahwa gempa berkekuatan 6,6 SR menyebabkan kerusakan di 21 kecamatan dan 58 desa di Kabupaten Lebak. Rincian kerusakan tersebut adalah 282 rumah rusak berat di Kabupaten Lebak.
Akibat gempa yang terjadi pada 14 Januari 2022, di antaranya 16 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 228 rumah rusak ringan. Selain rumah 35 madrasah dan 22 sekolah negeri (1 PAUD, 17 SDN, 3 SMPN, 1 SMK), 14 rumah ibadah dan 2 perkantoran juga terkena dampak gempa.
Bupati menegaskan, Pemkab Lebak terus menjamin kebutuhan logistik para korban terdampak melalui penyaluran logistik 200 sembako antara lain sembako, peralatan dapur, matras dan selimut, serta paket kesehatan keluarga.
Mulai hari ini dan besok kami juga sudah menerjunkan tim teknis lintas perangkat daerah untuk memverifikasi tingkat kerusakan rumah dan infrastruktur lainnya yang terkena dampak gempa,” kata Bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa akibat gempa, hanya 2 luka ringan dan pengobatan telah dilakukan di Puskesmas terdekat setelah kejadian.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa Kementerian dan Lembaga terkait telah melaksanakan langkah-langkah yang baik.
Seperti yang diharapkan, terutama pada tahap tanggap bencana, baik Kementerian Sosial, BNPB, maupun Kementerian Kesehatan telah melaksanakan tugasnya dengan baik bersama Pemerintah Kabupaten Lebak dan Pandeglang serta didukung oleh TNI/POLRI.
“Kemudian untuk langkah selanjutnya kita akan terus memperbaiki infrastruktur publik yang sangat mendesak yaitu untuk kegiatan belajar mengajar, jadi kita prioritaskan sekolah dulu,” pungkasnya. (tim)