BerandaHaji & UmrahJemaah Haji Kloter 14 Padang Tinjau Armuzna

Jemaah Haji Kloter 14 Padang Tinjau Armuzna

elang pelaksanaan puncak ibadah haji, wukuf di arafah hingga melontar jumrah, jemaah haji Kloter 14 Padang yang berasal dari Kabupaten Solok, Kota Solok, kabupaten Solok Selatan, kota Sawahlunto dan kota Padang diajak untuk melihat dan mengenal Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Kamis (22/6).

Kunjungan ini dilakukan usai penyembelihan hewan dam, jelang kembali ke hotel jemaah dibawa tour religi ke beberapa situs bersejarah dan situs yang menjadi rukun haji.

Perjalanan dengan bus terasa nyaman meski cuaca panas. Hal ini didukung oleh AC bus yang cukup mendukung ditambah kondisi interior bus yang lega dan seat untuk penumpang yang empuk layaknya bus AKAP di Indonesia.

Sepanjang perjalanan jemaah disuguhi pemandangan kota Makkah yang sibuk dengan aktivitas menyambut dan melayani jemaah haji. Banyak rambu penunjuk arah dalam bahasa Arab terpasang sepanjang jalan terutama persimpangan. Jalanan bagus dan lapang sehingga kendaraan dapat melaju normal.

Memasuki Arafah, mulai terlihat deretan ratusan mungkin ribuan tenda yang akan digunakan jemaah haji dari seluruh dunia untuk melaksanakan wukuf nanti. tenda berwarna putih tersusun rapi, yang diselanya juga tersedia jalan / gang untuk lalu lintas jemaah.

Masing-masing tenda sudah diberi identitas sesuai kelompok / regu / rombongan / kloter dan negara asal jemaah. Selain petugas yang terus menyiapkan kebutuhan jemaah terlihat juga Askar (Polisi) yang berjaga di lokasi ini.

Masih dikawasan Arafah, kepada jemaah diperkenalkan Jabal Rahmah (Bukit Kasih Sayang) yang didekatnya ada masjid bernama Namirah. menjadi salah satu situs wajib dikunjungi jemaah bila ke tanah suci.

Dalam sejarahnya, Jabal Rahmah merupakan tempat bertemunya Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah terpisah dari syorga. Kemudian tempat ini menjadi salah satu situs dalam rukun haji, yakni wukuf di Arafah.

BACA JUGA  Sambut Jemaah, Petugas Bersiap di Empat Terminal Bandara Madinah

Dari Arafah perjalanan dilanjutkan menuju Muzdalifah, salah satu tempat yang menjadi bagian dari puncak ibadah haji. Di tempat ini nantinya jemaah akan bermalam (mabit) sebelum menuju Mina.

Bus terus melaju, perjalanan sampai di Mina, ribuan tenda putih terhampar rapi di Padang pasir yang terletak lebih kurang 5 km dari pusat kota Makkah.

Pada puncak ibadah haji nanti, dijadwalkan jemaah akan sampai pada 8 Zulhijah, dan tinggal sehari semalam disini. Kemudian setelah subuh pada 9 Zulhijah bergerak menuju Arafah. Usai wukuf jemaah kembali ke Mina untuk selanjutnya melontar jumrah.

Dalam perjalanan kembali ke hotel, jemaah juga diperkenalkan dengan gua Hira, tempat nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.

Tempat bersejarah ini berada di sebuah bukit karang yang terjal, “Jika ingin kesana pastikan memiliki fisik yang kuat,” ujar pemandu yang mendampingi jemaah.

Dari gua Hira, rombongan melewati Ma’la, sebuah komplek pemakaman yang di dalam kawasan tersebut juga bersemayam jasad Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW yang juga salah satu tokoh penting agama Islam.

Komplek makam Ma’la ini jauh beda dengan pemakaman di Indonesia, tak ada nisan apalagi tembok dan pagar mewah dari marmer atau besi yang mewah. Hanya ada bongkahan batu yang berjejer rapi dengan jarak teratur. Batu itu penanda pengganti nisan. Fendi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.