Redaksi Satu – Jika anda melihat tong sampah yang berwarna warni itu ada maksud dan tujuannya, berdasarkan aturan undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah.
Penulis berusaha mencari apa maksud dan tujuan tong sampah yang dibuat berwarna warni itu, dengan mengumpulkan bahan dan mengutif beberapa artikel di media sosial dan lain-lain semoga bermanfaat.
Tong Sampah yang berwarna ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang “Pengelolaan Lingkungan Hidup” dan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang “pengelolaan sampah”.
Ada lima warna biasanya tong sampah yang biasa kita temui yakni ada yang berwarna Biru, Hijau, Merah, Kuning dan ada pula tong sampah yang berwarna Abu-Abu.
Tong sampah tersebut ada yang terbuat dari plastik, dari drum dan lain-lain, biasanya tong sampai yang berwarna warni itu banyak ditemui di taman-taman, perkantoran maupun tempat pasilitas umum lainnya.
Pemberian warna pada tong sampah bukan hanya sekadar alasan estetis pada tempat sampah, ada alasan mengapa tempat sampah menggunakan warna tertentu, dalam sebuah jurnal publikasi.
“Desain dan Pengaruh Warna Tempat Sampah secara Psikologis serta Dampak yang Ditimbulkan terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat dalam Konteks Lingkungan Hidup, sebagai contoh Studi Kasus di Kota Bandung”.
Warna pada tong sampah atau tempat sampah berfungsi bahasa visual dan menguatkan makna pada objek (tempat sampah). Juga bersinggungan dengan pendekatan kognitif dan persuasif, terhadap psikologis masyarakat.
Sehingga dapat membantu terlaksananya usaha menjaga lingkungan ekologi. Adapun fungsi warna tong sampah yang berwarna Hijau maksudnya untuk sampah organic, seperti daun, sisa makanan, ranting.
Warna kuning untuk membuang sampah seperti plastik, kaca, kaleng, lampu, aki, dan obat nyamuk.
Warna merah untuk membuak sampah yang mengandung B3/Bahan Berbahaya dan Beracun seperti baterai, dan Alat medis.
Warna biru untuk sampah daur ulang, seperti sampah jenis kertas, kardus, Koran, dan tong sampah warna abu-abu untuk sampah residu, seperti puntung rokok, popok, tisu, dan kapas.
Selain pemberian warna pada tempat sampah, akan jadi hasil optimal jika diberikan dengan tambahan informasi atau ikon atau tulisan sebagai penanda.
Tujuan yang sama yakni sebagai artifak dari aturan dalam hal pembuangan sampah untuk memberikan informasi, apalagi bagi tempat sampah yang memiliki satu warna (monotone).
Desain yang direkomendasikan supaya optimal bagi tempat sampah
- Dilengkapi dengan Maintenance Facility sehingga tempat sampah tidak semakin kotor dan bau untuk minimalisir kesulitkan pengguna salama membersihkan.
- Sampah jangan sampai terakumulasi dalam waktu yang lama, supaya terakomodasi dengan baik tidak akan berceceran keluar dari tempatnya.
- Salah satu unsur dalam desain adalah warna, selain unsur bentuk. Jadi sudah jadi wajar jika tempat sampah memiliki dua unsur, untuk mendukung kognitif (Pembelajaran) user membuang sampah pada tempatnya.
- Desain tempat sampah harus punya prinsip Long Life Cycle, sampai pada tahap Post Productionsehingga memberikan kemudahan terhadap pengguna untuk perawatan.
[*to-65].