Pasar mampang Prapatan di Jakarta Selatan.Para pedagang disana perputaran perekonomian mengalami kestabilan, (11/7/2023).
Para pedagang Tradisional di Pasar Mampang Prapatan, bermacam macam letak usaha mereka. Seperti pakaian, alat kebutuhan rumah tangga, sayur mayur dan rempah rempah.
Seperti pedagang kelapa dan rempah rempah. Sebut saja Siran. Salahsatu pedagang yang di jumpainya. Ia mengatakan saya berjualan di kios Pasar Mampang Prapatan telah menginjak 28 tahun lamanya.
Usaha saya ya seperti ini, hasil perputaran jualan, saya merambahkan ke bumbu minyak sayur, cabai Rp34.000/kilo bawang putih. Bawang putih banci Rp34.500 dan kupas Rp43.500/kg.
Harganya pun kami sesuaikan di Pasar Induk lebih sedikit harga dan bersaing dan sama dengan pasar minggu, dan Pasar Kramat Jati pun sama. Terang Siran.
Saya mas berdagang dua tahun ini, ada perbaikan. Yang sebelumnya sempat mengalami kemerosotan tajam, akibat wabah Virus Covid 19. Sejatinya usaha saya, ini banyak naik turun, bahkan turun.
Tetapi disertai dengan adik saya Yono, dan Isteri yang juga membantu saya jualan. Yang sebelumnya dahulu saya berjualan di depan emperan bahu jalan di Pasar Mampang.
Dimulainya dagang ketika, mulai jam 10 malam hingga jam setengah 5 pagi. Berturut turut selama 2 tahun lamanya. Bersyukurnya sekarang saya bisa dagang, dan memiliki kios didalam pasar. Dengan sistem sewa lapak/tempat kios perbulan, Kenang Siran.
Bergeser dengan Pasar Tradisional, seperti kebutuhan pokok merupakan kewajiban bagi masyarakat, maupun sasaran Ibu rumah tangga. Ini juga pola dasar kearifan lokal. Yang mendasari hasil bumi pertiwi ini.
Hasil bumi bermacam macam wilayah se nusantara, yang di prakasai oleh Pemerintah Pusat melalui PD Pasar Jaya. Yang terbagi beberapa titik di wilayah Jabodetabek.
Seperti terlihat Pasar Induk Kramat Jati, salahsatu contohnya. Pasar ini merupakan sumber sentral bagi pedagang sayur mayur, buah buahan dan rempah rempah.
Pasar Induk merupakan sentral Pasar Tradisional, dan merupakan perputaran bagi para pedagang. Hal ini menjadi daya tarik bagi para pelaku Pasar di zonasi wilayah DKI Jakarta, hingga Depok, Bekasi dan Bogor.
Para pegiat pedagang Pasar, mempunyai relasi,’ para pelanggan yang telah dicapainya masing masing. Pertukaran jual beli, para sekunder dan para tengkulak Pasar Tradisional.
Itulah Pasar Induk Kramat Jati. Bagian roda perputaran ekonomi untuk Pemerintah. Masyarakat wilayah Jakarta Timur pun mengenal Pasar raksasa ini, yang merupakan aspek hasil unggulan dalam negeri.
Editor Saidi Hartono