KALBAR | redaksisatu.id – Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi hari Minggu 27 Februari 2022.
Pernyataan Presiden Rusia tersebut sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya pernyataan agresif oleh kekuatan NATO.
“Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia untuk menyiagakan Pasukan Strategis Rusia. Mereka sudah mengkonfirmasi bahwa mereka sudah siap,” kata Presiden Vladimir Putin.
Dengan perintah itu berarti Putin ingin senjata nuklir Rusia disiapkan. Seperti diketahui, Putin juga sebelumnya memperingatkan bahwa siapapun yang berupaya menghambat Rusia, akan menerima konsekuensi yang tidak pernah mereka terima dalam sejarah.
Dalam pertemuan dengan pejabat tinggi, Putin menyampaikan kepada Staf Umum militer, agar menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam rezim khusus tugas tempur.
Dikutip dari Washington Post, Rusia memiliki Gudang senjata nuklir terbesar di dunia, yaitu dengan 6.257 armada. Ini juga termasuk 527 rudal balistik antarbenua (ICBM).
Rusia juga setidaknya memiliki sebanyak 2.000 senjata nuklir berdaya ledak rendah. Dengan kekuatan tersebut bisa membuat berbagai negara khawatir dan ketakutan.
Melihat serangan-serangan yang dilancarkan Rusia tersebut, 27 negara Uni Eropa pada Minggu (27/2) kemarin pun memutuskan untuk memasok senjata ke Ukraina.
Dikutip dari Reuters, mereka disebut akan mengirim sekitar 450 juta euro atau sekitar $507 juta persenjataan ke Ukraina.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josef Borrell mengatakan, dukungan Uni Eropa itupun mencangkup penyediaan jet tempur.
Adrian318