Redaksi Satu | Tegal – Abdul Fikri Faqih, Anggota MPR RI, menyayangkan masih terdapat pihak-pihak yang gemar membenturkan Islam atau orang Islam dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan muncul isu pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Itu jelas tidak sesuai dengan UUD 1945,” Fikri menyampaikan pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota Tegal dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh muda dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Selasa (23/11/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Fikri menyampaikan sejumlah hal untuk mengingatkan peserta yang hadir. Fikri menyebutkan, “Tokoh-tokoh Islam itu punya peran. Mereka turut andil dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka terlibat, bahkan sejak awal, bukan sebagai pelengkap yang datang belakangan.”
Ia juga mengatakan bahwa Pancasila dan NKRI adalah warisan perjuangan jihad juga ijtihad para cendekiawan muslim bersama para tokoh bangsa lainnya. Ia menyebutkan beberapa nama yang turut berperan pada perjuangan kemerdekaan seperti.
Beberapa nama seperti Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Kahar Muzakkir terlibat dalam BPUPKI, berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan.
Fikri mengisahkan tentang sejarah persiapan kemerdekaan yang sempat ada perdebatan mengenai syariat Islam. Pada saat itu, perwakilan Indonesia Timur tidak menghendaki hal tersebut dan kemudian ditanggapi dengan legowo hingga saat ini kita memiliki Pancasila.
Ia menyebutkan, peristiwa tersebut adalah salah satu bentuk contoh toleransi dari para pendahulu.
Dia menegaskan, tantangan ke depan akan sangat besar sehingga perlu terus disegarkan pemahaman tentang Pancasila. “Karena BerPancasila adalah mewujudkan cita-cita merdeka, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Penulis- (Agus).