Banyumas – Lahirnya PSDK merupakan wujud kepedulian’ terhadap warga Banyumas ekonomi lemah/minim, hingga terlilit utang, (12/11/2023).
Pusat Studi Dakwah Komunitas atau, di sebut (PSDK),merupakan lembaga yang’ menaungi bentuk peduli sosial, peduli permasalahan nilai ekonomi bawah, peduli dengan kaum dhuafa, peduli kaum manula.
Ekonomi masyarakat Banyumas, dan Purwokerto’ menjadi pusat perhatian dari PSDK. PSDK merupakan di bawah naungan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (PSDK UMP) yang genap berusia 4 tahun berdirinya lembaga ini.
Ekonomi yang didasari mereka,’ betul betul membutuhkan perhatian dari PSDK UMP. PSDK UMP terpanggil” dan membantu warga Banyumas, dan Purwokerto yang rentan dan sulit dari ekonomi mereka, hingga banyak persoalan krusial, terhadap mereka.
Inilah yang menjadi motivasi dasar dari PSDK UMP, dan membentuk kepedulian terhadap masyarakat lemah seperti: minim ekonomi, terlilit hutang, hingga lapangan pekerjaan, dhuafa dan lain sebagainya.
PSDK UMP merupakan rangkuman dari dan, ditunjang oleh salah satu dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yang diprakarsai oleh Bayu Kurniawan.
PSDK UMP kini telah menginjak 4 tahun dan memperingati milad ke-4, serta mengadakan berbagai kegiatan.
Diadakannya Milad diantaranya pasar sembako murah, pengajian, jalan sehat dan, hingga puncak acara tasyakuran pada tanggal 23 November mendatang.
Menurut Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan, pada Reporter dalam acara Tasyakuran 23 November 2023 akan hadir Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro dan, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso.
PSDK UMP membina kaum dhuafa, yang ada di pelosok desa dan kota, yang berada di Kabupaten Banyumas.
Komunitas yang paling menyita perhatian adalah, sebuah kampung di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Kampung yang berisi warga dengan beragam profesi seperti pemulung, pengemis, tukang becak, juru pijat, pengamen, waria dan maaf PSK.
Di kampung dayak yang kini berganti nama menjadi, kampung Sri Rahayu bermukim 250 Kepala Keluarga ( 400 jIwa) yang, terbagi dalam dua Rukun Tetangga.
Sekitar 16 anak dari kampung ini sedang menempuh, bangku kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dari berbagai disiplin ilmu.
“Sebentar lagi ada yang lulus menjadi Sarjana dari Fakultas Agama Islam’,kata Bayu Kurniawan.
Ke 16 anak kampung Sri Rahayu yang sedang kuliah itu, hanya dibebani biaya 10 persen dari yang mestinya dibayarkan.
Sedangkan untuk anak SD mendapat bantuan Rp 350.000,00 tiap semester. Lalu SMP mendapat bantuan Rp 600 000,00 per semester, sedangkan anak SLTA memperoleh, bantuan biaya pendidikan Rp 900.000,00 per semester.
Selain pendidikan, komunitas dhuafa ini juga didongkrak untuk membangkitkan nilai-nilai di bidang ekonomi.
Dengan memberi modal usaha, dibelikan grobak makanan, diberi kursus membuat telor asin dan kerajinan kain perca.
Online market juga ada untuk melayani komunitas dhuafa, dengan harga dibawah pasar.
Bagi komunitas dhuafa yang terjerat utang pada rentenir juga dibantu pembayarannya.
Bila ada yang berurusan dengan pidana, PSDK UMP siap pendampingan dengan pengacara yang sudah disiapkan.
Demikian pula bila ada pasangan kumpul kebo maka pihak lembaga siap menikahkan secara negara.
Dibidang kesehatan setiap hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Para dokter Tangguh dan dokter Taty siap melayani,…pengobatan gratis.
Dan ada pula untuk pemeriksaan gigi dan sunat gratis. “Sudah sekitar 500 anak yang kita khitankan”,jelas Bayu Kurniawan.
Pengajian sebagai pondasi meningkatkan iman, dan taqwa hampir tiap hari rutin. Diadakan secara bergilir mengingat, banyaknya komunitas.
Ustadz dan Ustazah yang mengajar secara, sukarela datang dari berbagai kalangan.
Lalu dari manakah dana yang digunakan, untuk berbagai program tersebut?
Menurut Bayu Kurniawan bantuan datang dari UMP, Pemda Banyumas, Baznas, Laziz dan para Hamba Alloh.
Pemandangan rumah di kampung Sri Rahayu. Disini warganya ada yang punya rumah sendiri, ada juga yang menyewa rumah Pasar Murah Sembako di Aula PSDK UMP Jalan Wahid Hasyim Karang Pucung Purwokerto.
Rahayu