INDRAMAYU – Program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina, pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM), namun dengan catatan penurunan angka kemiskinan. Fokus pada validitas data KPM menjadi sorotan utama Bupati Indramayu, Nina Agustina.
Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, persentase penduduk miskin di Kabupaten Indramayu mencapai 12,77% dengan 227.432 KPM.
Pada tahun 2023, angka ini turun menjadi 12,13% dengan jumlah KPM mencapai 260.190. Meskipun terjadi peningkatan KPM, penduduk miskin justru mengalami penurunan. Nina Agustina selaku Bupati Indramayu menduga adanya ketidakcocokan data di lapangan yang menjadi penyebab peningkatan ini.
Bupati Nina Agustina menyampaikan bahwa peningkatan jumlah KPM mungkin disebabkan oleh kesulitan dalam melakukan verifikasi dan validasi data. Waktu yang terbatas menjadi kendala utama dalam proses tersebut.
Munculnya laporan-laporan tentang warga yang sebenarnya mampu namun terdaftar sebagai KPM penerima bansos menjadi perhatian serius. Nina mengajak masyarakat untuk lebih aktif memberikan informasi kepada petugas lapangan agar bantuan dapat lebih akurat dalam penyalurannya.
Penyaluran BP-CBP 2024 oleh Bupati Indramayu
Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Bulog setempat telah mengawali penyaluran BP-CBP untuk tahun 2024. Bupati Nina Agustina secara langsung memantau proses penyaluran ini, seperti yang terjadi di Desa Terusan, Kecamatan Sindang.
Jumlah penerima bantuan pangan pada Januari 2024 mencapai 260.190 KPM, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 227.432 KPM. Setiap KPM menerima bantuan beras sebanyak sepuluh kilogram.
Program BP-CBP menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut. Selain itu, strategi pengurangan beban masyarakat melalui program perlindungan dan jaminan sosial seperti jaminan kesehatan serta bantuan sosial BPNT dan PKH tetap menjadi fokus.
Di bawah kepemimpinan Nina Agustina, upaya untuk mengurangi kantung-kantung kemiskinan dilakukan melalui program sanitasi berbasis masyarakat, perbaikan rumah tidak layak huni, dan peningkatan akses jalan.
Pemerintah juga memusatkan perhatian pada strategi peningkatan pendapatan, ekonomi, dan kesejahteraan melalui program pemberdayaan masyarakat.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah KPM pada program BP-CBP 2024 di Kabupaten Indramayu, data menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan. Tantangan utama terletak pada verifikasi data yang harus diperhatikan guna memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan informasi yang akurat, sehingga program bantuan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi mereka yang membutuhkan.