Redaksisatu.id – Kemenlu Filipina menuduh China ‘salah persepsi’ sebuah pengaturan di antara mereka yang memungkinkan pasokan ulang, (28/7).
Tanpa hambatan bagi pasukan Filipina yang ditempatkan, di kapal angkatan laut kapal penjaga laut China, yang terdampar di Laut Cina Selatan.
Setelah bentrokan berulang kali di Second Thomas Shoal yang disengketakan, kedua negara mencapai “kesepakatan damai sementara.”
Awal bulan ini mengenai misi pasokan ulang bagi prajurit yang ditempatkan, di Sierra Madre, kapal angkatan laut yang sengaja dikandangkan Manila pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim maritimnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina Teresita Daza mengatakan pada hari Sabtu bahwa misi pasokan ulang hari itu selesai tanpa insiden sementara kapal penjaga pantai China berada pada “jarak yang wajar”.
Namun, mitranya dari Tiongkok mengatakan bahwa penjaga pantai Tiongkok, telah diberitahu sebelum misi tersebut dan telah “mengizinkan kapal lewat” setelah “konfirmasi di tempat kejadian”.
Daza mengatakan pada hari Minggu bahwa “sangat disayangkan” China “salah mengartikan” misi pasokan ulang tersebut.
Alih-alih mengakui bagaimana kedua negara mampu mengelola perbedaan guna menghindari salah perhitungan dan kesalahpahaman, kata juru bicara tersebut.
Justru memilih untuk memutarbalikkan apa yang telah disepakati antara Filipina dan Tiongkok,” kata Daza dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kantor.
Rincian pengaturan antara Tiongkok dan Filipina belum dirilis ke publik, tetapi kedua negara mengatakan kesepakatan itu ditujukan untuk meredakan ketegangan di jalur perairan tersebut.
Kesepakatan antara Filipina dan Tiongkok diselesaikan dengan itikad baik, dengan kesepakatan tegas bahwa kesepakatan tersebut tidak akan merugikan posisi nasional,” kata Daza.
“Tidak ada gunanya terus-terusan memberikan anggapan keliru tentang apa yang telah disepakati dan bagaimana penerapannya,” imbuhnya.
Satuan tugas Laut Cina Selatan Filipina mengatakan dalam pernyataan terpisah pada hari Minggu bahwa Manila tidak meminta izin Cina untuk memasok kembali tentaranya. (Dikutip CNA – Saidi).