BerandaBUDAYAPerkokohkan Budaya Indonesia, Lewat Gamelan dan Batik di Banyumas

Perkokohkan Budaya Indonesia, Lewat Gamelan dan Batik di Banyumas

Banyumas – Batik dan gamelan merupakan paduan dan seni budaya Jawa, dari nenek moyang kita.Yang merupakan warisan lestari budaya, kebanggaan bangsa Indonesia,(5/11/2023).

Batik dan gamelan perpaduan ciri khas, yang dimiliki dan merupakan tradisi budaya baik dari Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Banyumas Jawa Tengah. Sebanyak 24 Pramuka penggalang SD Negeri 3 Pasinggangan melakukan kunjungan ke omah (rumah) batik dan, omah gamelan, Kamis, 2 November 2023.

Pembina Pramuka penggalang Atun Flurrianti menjelaskan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah’ untuk mengenalkan lebih jauh tentang budaya Indonesia, khususnya batik dan gamelan.

Atun menambahkan bahwa, kegiatan Pramuka ini sangat relevan dengan kurikulum merdeka yaitu, kearifan lokal, dimana peserta didik dikenalkan lebih dalam dengan budaya-budaya lokal.

Omah batik merupakan tujuan pertama kegiatan tersebut. Rombongan penggalang disambut hangat oleh Rusmiyati, Suprijatni Dwi Astuti, dan Sudarningsih sebagai pengelola omah batik.

Rusmiyati selaku ketua menjelaskan bahwa,’ ada beberapa tahapan dalam membatik.

“Tahap pertama adalah membuat pola di atas kertas, kemudian pola tersebut dipindahkan ke kain mori, yang akan dipakai untuk membatik.

Langkah selanjutnya nglowongi atau ngandangi, dimana dalam proses ini pola ditutup dengan lilin atau malam.

Kemudian melakukan pewarnaan dan yang terakhir pelorodan. Pelorodan adalah tahap memisahkan malam dari kain dengan cara merebusnya dengan air mendidih,” jelasnya.

Setelah diberi penjelasan, para adik penggalang melakukan praktek membatik langsung.

Tujuan selanjutnya adalah oemah gamelan. Adik-adik penggalang dikenalkan dengan nama-nama, alat musik gamelan terlebih dahulu. Kemudian secara bersama-sama memainkan alat musik gamelan.

Panca Aji Pamungkas, salah satu pengelola omah gamelan berpesan, kepada adik penggalang untuk semangat nguri-uri (menjaga/melestarikan) dan, mengembangkan musik tradisional.

“Permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor, bentengan, dan masih banyak lagi juga jangan dilupakan,” tambahnya.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan adik-adik Pramuka, lebih mencintai budaya Indonesia.

Reporter: Rahayu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.