REDAKSISATU.ID – Kepala Desa (Kades) Nanga Lot, Kecamatan Seberuang, meminta pihak Kepolisian Polres Kapuas Hulu untuk membantu dan mengayomi warganya dalam memenuhi kebutuhan minyak subsidi jenis solar.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Parmona selaku Kades Nanga Lot saat dikonfirmasi Kepala Koordinator Perwakilan Kalimantan Barat media online www.redaksisatu.id, Sabtu 15 April 2023, sekitar Pukul 09.20 WIB, terkait penangkapan salah satu warganya oleh pihak Polres Kapuas Hulu saat membawa minyak subsidi jenis solar beberapa waktu lalu.
Menurut Kades Nanga Lot, warganya yang ditangkap oleh pihak Polres Kapuas Hulu itu atas nama Agustinus Romi. Agustinus Romi merupakan warga Dusun Nanga Nyawa, Desa Nanga Lot, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu.
“Benar Pak, bahwa yang bersangkutan itu (Agustinus Romi) memang warga saya Pak, yang bersangkutan ditangkap oleh pihak Polres Kapuas Hulu karena membawa minyak solar, saat singgah membeli rokok di warung Dusun Kersik Desa Beluis Harum, Kecamatan Seberuang pada Sabtu sore 8 April 2023, sekitar Pukul 17.00 WIB,” ungkap Parmona.
Mendengar informasi penangkapan tersebut, selaku Kades pun dia merasa terkejut. Kepala Desa itu menjelaskan, bahwa minyak subsidi jenis solar yang dibawa oleh warganya saat penangkapan itu adalah minyak solar untuk pemakaian pribadi dan kebutuhan masyarakat untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak disekitar daerah itu.
“Minyak solar itu mau dipakai sendiri Pak, dipakai buat buka lahan kebun sawitnya, yang bersangkutan juga sudah ada Surat Rekomendasi Pembelian BBM dari Desa, tujuan pembelian minyak subsidi itu benar-benar untuk kebutuhan masyarakat desa saya Pak. Bahkan masyarakat saya sangat tergantung dengan minyak subsidi minyak solar, terutama buat mesin penggilingan padi, buat mesin penggarapan sawah, makanya kita keluarkan Surat Rekomendasi Pembelian BBM karena tujuan minyak subsidi oleh Pemerintah memang untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Kades.
Warga Desa Nanga Lot itupun terpaksa membeli ke kios-kios dari pengantri di Kabupaten Sintang, karena sulitnya mendapatkan minyak subsidi dan kelangkaan di SPBU-SPBU terdekat di Kabupaten Kapuas Hulu.
“Minyak subsidi solar kalau mau dipakai sendiri di daerah kami sulit Pak, SPBU di Kecamatan Pengkadan sama SPBU Simpang Silat itu sangat langkah Pak, makanya warga saya belinya sampai ke Sintang,” tutur Kades.
Oleh karena itu, selaku ujung tombak Pemerintah tingkat Desa, Kades Nanga Lot meminta kepada semua pihak untuk memahami kondisi tersebut dalam penggunaan minyak subsidi yang memang tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Apalagi menurut Kades Parmona, warganya di Dusun Nanga Nyawa tersebut hingga saat ini masih terisolir.
“Tidak mengurangi rasa hormat kami kepada pihak Kepolisian Polres Kapuas Hulu, kami mohon agar segera mengembalikan minyak subsidi itu kepada warga saya yang saat ini masih diamankan oleh Polres Kapuas Hulu,” harap Kades Nanga Lot.
Hal senada juga diungkapkan oleh Agustinus Romi. Dia mengaku bahwa minyak yang dibawanya saat penangkapan tersebut adalah minyak jenis solar. Dia mengaku terpaksa membeli dari pengantri kios-kios di Kabupaten Sintang, karena langkanya minyak subsidi jenis solar di Kabupaten Kapuas Hulu.
“Minyak solar itu saya beli karena mau buka lahan kebun sawit saya Pak, kebetulan ada dari pihak Desa itu menyewa alat berat Eksavator, jadi saya pun rencananya menyewa alat berat Eksavator itu buat nambah buka kebun sawit saya Pak,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Minyak subsidi tersebut rencananya dipakai sebelum Hari Raya Idul Fitri, tetapi karena waktunya mepet dan operator Eksavator masih berhalangan sehingga ditunda lepas Hari Raya Idul Fitri.
Agustinus Romi pun berharap, minyaknya yang saat ini masih diamankan oleh pihak Kepolisian Polres Kapuas Hulu bisa diambilnya kembali.
“Saya berharap, minyak saya bisa dikembalikan atau bisa diambil saya lagi Pak,” harapnya.
Sementara itu, Dinu selaku Kepala Dusun Lubuk Rubin, Desa Nanga Luan pun mengakui bahwa minyak subsidi tersebut untuk digunakan oleh masyarakat setempat. Karena kondisi ruas jalan poros dan jembatan di daerah itu sudah sangat rusak parah. Bahkan kondisi kerusakan tersebut sudah dikeluhkan oleh masyarakat beberapa tahun belakangan ini. Sehingga dari pihak Desa dan Masyarakat melakukan musyawarah untuk mencari solusi memperbaiki kerusakan tersebut secara swadaya.
“Minyak itu mau kami pakai perbaiki ruas Jalan Desa Nanga Luan menuju Desa Nanga Lot, kami sewa alat berat Eksavator untuk memperbaiki jalan rusak itu, karena bertepatan Hari Raya Idul Fitri ini, jadi kami perbaiki jalan itu setelah Idul Fitri. Warga kita dari Dusun Nanga Nyawa pun sewa alat berat Eksavator itu untuk garap menambah lahan kebun sawitnya, makanya beli minyak itu,” terangnya.
Selaku Kepala Dusun Lubuk Rubin, Dinu pun meminta agar tidak ada penangkapan dari aparat kepada warga Masyarakat setempat terkait minyak subsidi yang tujuannya justru untuk digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan positif tersebut.
“Jangan sampai ada penangkapan dari aparat, karena ini untuk kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat Desa Nanga Lot dan Desa Nanga Luan,” pungkasnya.
Editor: Adrianus Susanto318