KALBAR | redaksisatu.id – Distributor minyak goreng mengeluhkan kelangkaan pasokan dari Pabrik PT. Wilmar Cahaya Indonesia. Sedangkan pihak Produsen merasa melakukan distribusi setiap hari kepada distributor.
Keluhan kelangkaan minyak goreng dari pihak distributor ini terungkap saat media www.redaksisatu.id Perwakilan Kalimantan Barat bersama beberapa awak media lainnya melakukan investigasi di Gudang Sembako PD Cahaya Mandiri, Jalan 28 Oktober Siantan, Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 1 April 2022, sekitar Pukul 14.10 WIB.
Menurut, Ros Melly, saat ini pihaknya kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng, sebelum terjadi kelangkaan, Ia mengaku mendapatkan jatah pasokan 3 (tiga) sampai 4 (kali) setiap minggunya.
“Sekarang satu Minggu kita hanya dapat 1 (satu) tengki oleh Wilmar, satu tengki isinya 8 Ton minyak goreng, sebelum terjadi kelangkaan kita dapat pasokan tiga sampai empat kali dalam seminggu,” ungkap Melly.
Pihak PD Cahaya Mandiri ini pun memperlihatkan tumpukan Jeriken yang tampak kosong di dalam Gudangnya.
“Coba liat ken-ken (Jeriken_red) semuanya kosong, bahkan banyak masyarakat yang minta bagi mau beli, kita tak bisa kasih, karena minyaknya nggak ada,” tuturnya kepada beberapa awak media.
Dalam kesempatan ini, pihak distributor, berharap agar ketersediaan minyak goreng ini kembali normal seperti biasa. Sehingga tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
“Kita berharap kembali normal, kasihan masyarakat,” kata Melly.
Terkait masalah pasokan minyak goreng yang dikeluhkan tersebut, pihak Podusen pun membantah. PT. Wilmar Cahaya Indonesia, ditempat terpisah melalui Kabag Humas, Widodo, menyampaikan bahwa pihaknya justru setiap hari mengeluarkan hasil produksinya.
“Kalau minyak goreng curah kita distribusikan kepada distributor, 100 sampai 150 Ton Per hari,” ujar Widodo saat dikonfirmasi di Kawasan Pabrik.
Menurut Widodo, sejauh ini pihaknya tidak ada kendala dalam pendistribusian tersebut. PT. Wilmar Cahaya Indonesia juga memastikan, bahwa ketersediaan minyak goreng untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat stoknya aman.
“Kalau stok, saya kira tidak ada masalah di Pasaran, karena proses produksi kita juga normal, dari pabrik dari kita/kita distribusikan ke distributor dan distributor yang menyerahkan/menyampaikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Adrian318