Di saat Pemerintah gencar-gencarnya mewaspadai penularan Covid-19, di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, justru langgar Prokes Covid-19. Pelanggaran itu berlangsung nyaris setiap hari, terjadi di ruang tunggu Apotik RSUD setempat.
Di ruang tunggu apotik RSUD itu, setidaknya berkisar 70-an pasien berkerumun, sementara sebagian lainnya duduk di kursi tanpa jarak. Kondisi ini sangat mencemaskan, ungkap Upik,( 60 th ) seorang ibu, yang telah tiga jam menunggu antrian, Kamis (28-10-2021 )
Di apotik RSUD ini, giliran penerimaan obat, sangatlah lama dan menyita waktu pasien ungkap Mak Peng (57 th). Untuk lima nomor antrian, keluarnya rata-rata hampir satu Jam. Di antara pasien yang mengantuk-ngantuk menunggu panggilan penerimaan obat, di dalam ruang petugas apotik, kerap terdengar tawa canda mereka. Tidak jarang juga terdengar riuhnya kelakar anak-anak petugas yang berlarian di ruang racik obat itu, ujar Mak Duko ( 62 ) seorang pasien warga Koto nan Gadang Payakumbuh.
Bagi petugas apotik RSUD itu kerumunan pasien dalam ruangan tunggu itu, sepertinya sudah menjadi pemandangan yang sama sekali tidak mencemaskan mereka. Bahkan diantara petugas apotik itu, sering menjawab ketus,ketika ada yang bertanya, nomor berapa yang sudah terpanggil.
Seperti yang terjadi hari Kamis, 28/10/2021. Seorang petugas berucap kasar kepada dua orang pasien dengan bekata, “pergilah laporkan ke Direktur rumah sakit”. Ucapan arogansi petugas tersebut terlontar ketika dua orang pasien menyarankan agar mempercepat proses penyerahan obat, supaya tidak terjadi penularan Covid-19 ,mengingat pasien telah berdesak-desakan lama di ruang itu.
Kedua pasien wanita manula yang mengaku warga Sarilamak itu, mencoba mencari ruang direktur RSUD. Di depan ruang tersebut, seorang petugas rumah sakit setempat mengatakan Direktur sedang ke luar.
Kondisi yang melelahkan demikian, tidak jarang orang sakit, jatuh lemas karena udara yang sumpek akibat ramai dan lamanya antrian penerimaan Obat ungkap sejumlah pasien, yang mengaku rutin ke rumah sakit untuk keperluan diri sendiri dan keluarganya.( red )