Padang – Basarnas abdute: Sedikitnya 11 orang pendaki ditemukan tewas, dan tiga lainnya berhasil diselamatkan oleh tim gabungan Basarnas.
Kepala Basarnas Abdul Malik mengatakan, mereka yang bekerja sepanjang malam” untuk menemukan orang hilang pasca, meletusnya gunung berapi di wilayah Sumatera Barat.
Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, mengalami erupsi siang tadi. Erupsi itu terjadi pada pukul 14:54 WIB.
Dampak erupsi Gunung Marapi, wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi mengalami hujan abu vulkanik.
Sementara, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Marapi menyebut, durasi letusan Gunung Marapi terjadi selama selama 4 menit 41 detik. Ketinggian dari erupsi ini mencapai 30 mm.
Gunung Marapi di “Sumatera Barat” dengan ketinggian 2.891 m, meletus pada hari Minggu, serta memuntahkan abu vulkanik, setinggi 3.000 m ke langit yang menghujani puing-puing vulkanik ke desa-desa terdekat.
Kepala Basarnas menambahkan, kondisi pendaki yang terjebak saat terjadinya erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Basarnas menyebut pihaknya mendata ada 75 pendaki, yang berada di sekitar gunung saat erupsi terjadi.
“Ada 26 orang yang belum dievakuasi, 14 orang diantaranya kita temukan, tiga orang ditemukan dalam keadaan hidup dan 11 orang ditemukan meninggal dunia,” kata Abdul Malik, Kepala Basarnas berbicara sehari setelah letusan.
Dua belas orang masih hilang dan 49 orang telah menuruni gunung, beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit, katanya.
Ketiga orang yang selamat ditemukan di dekat kawah dan “kondisinya lemah, dan beberapa mengalami luka bakar”,Ulas Abdul Malik.
Menurutnya petugas kami bergiliran mengevakuasi korban tewas, dan menuruni gunung karena “medan yang sangat sulit.
Sebuah video klip yang dibagikan kepada APF, oleh tim Basarnas di lokasi kejadian. Menunjukkan mobil Ambulan melintas, dengan membunyikan sirene. Seorang pendaki yang dievakuasi keluar, dari lokasi kejadian dengan luka bakar.
Dalam klip lain, seorang petugas Basarnas dengan senter diikatkan di kepalanya, menggendong seorang pejalan kaki’, yang mengerang kesakitan dan berkata “Allah Maha Besar” saat dia dibimbing ke tempat yang aman di kegelapan malam.
Letusan sedang berlangsung, sehingga menghambat evakuasi udara dengan helikopter, kata Malik.
“Secara visual hingga pagi ini asap masih mengepul dari atas. Secara visual masih terlihat abu-abu,” ujarnya.
Sumber: CNA (Saidi Hartono)